Berbekal 'Intelek' Cukup.... Kita 'Membunuh' Kita yang Lain Dalam 'Hujatan'
Padahal... Kita Tahu dan Sadar 'Di Gugus Mega, Masih Terdapat Mega...
Berbekal 'Iri Hati' dan 'Dengki'...
Kita 'Mengejek' Kita yang Lain Dalam 'Prasangka' yang Bermetamorfosis Menjadi Muak dan Akhirnya Benci...
Kita Berlindung Di Balik Rasa Tidak Bersalah, Untuk Mempersalahkan Kita yang Lain. Hanya Karena 'Kecemburuan Sosial' yang Dibungkus Rapih dalam Egoisme.
Kita 'Membenarkan' Ambisi Guna 'Menghunus' Pengakuan dari Kita yang Lain, Akan 'Gelar' dan Sebutan, Bahwa 'Anda' Kaum Cendekia, Kaum Bijaksanawan dan Bijaksanawati.
Kita Berdiri Tegak di Balik 'Budaya Malu', Untuk Mempermalukan Orang Lain, Meluluhlantahkan Karakter, dan Bahkan 'Mempermandikannya' Dengan Nista.
Kita Berpijak Pada Bait-Bait 'Ide' Atas Nama Bentukan Pendidikan' Untuk 'Menumbangkan' 'Keluguan' dan 'Kepolosan' yang Sering Disapa 'Tidak Bersalah'.
Dengan 'Materi' Idealisme dan Kebenaran Seturut 'EGO' Kita 'Memerangi' Kebenaran, dan Memihak 'Kepalsuan', 'Mempecundangi' Kebaikan dan Bersekutu dengan 'Kemunafikan'.
Akarnya Cemburu....Virus Modernisme yang Sering Berujung Pada 'Vandalisme', yang Kini Telah Merembes Masuk, Hingga di Bangku-Bangku Para Prajurit 'Ki Hajar Dewantara'.
Bertakhtakan Percaya Diri.... Kita 'Menyungging' Senyum Keangkuhan...dan Sekali Lagi Mendandani Ego dengan Ambisi. Bermahkotan Kewibawaan...Kita 'Tertawa Lebar' dan Berpura-Pura 'Menuding' 'Kejahatan' Sebagai Biang Kerok Kejahatan.
Cepat Atau Lambat....
Sadar Atau Tidak....
Ingin Atau Enggan....
Akan Tiba Saatnya Kita Terluka dan Dipecundangi oleh Dunia.