Sebagai seorang asisten mengajar di SMPN 1 Pakisaji, penulis merasa bangga dan bersemangat untuk berkontribusi dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada para siswa. Sebagai bagian dari tim pengajar, penulis memiliki tanggung jawab untuk membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif, memfasilitasi proses pembelajaran, dan mendukung perkembangan akademik serta sosial-emosional siswa.Â
Pentingnya pendidikan di jenjang SMP tidak dapat disangkal. Ini adalah periode penting dalam kehidupan siswa di mana mereka membangun dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan membantu mereka di masa depan. Sebagai asisten mengajar, penulis berkomitmen untuk mendukung proses pembelajaran siswa dengan cara yang terbaik.
Salah satu peran utama penulis adalah membantu guru dalam menyusun dan melaksanakan rencana pembelajaran yang efektif. Penulis akan berkolaborasi dengan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan relevan. Penulis juga akan membantu mempersiapkan materi pelajaran, menyediakan sumber daya tambahan, dan memberikan umpan balik kepada siswa dalam rangka membantu mereka mencapai pemahaman yang lebih baik. Selain itu, Penulis juga berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa.Â
Penulis akan bekerja sama dengan guru dan staf sekolah untuk memastikan bahwa semua siswa merasa diterima dan didukung dalam proses pembelajaran.
Penulis mendapat kesempatan mengajar di kelas VII D Kesan pertama mengajar kelas VII D adalah penuh antusiasme dan keceriaan dari siswa-siswa. Mereka tampak bersemangat dan energik dalam mengikuti pelajaran. Terlihat bahwa mereka memiliki semangat belajar yang tinggi dan terbuka terhadap pengalaman pembelajaran baru. Selain itu, penulis juga melihat bahwa kelas VII D memiliki beragam kepribadian dan latar belakang, yang menciptakan suasana yang dinamis dan menarik.Â
Siswa-siswa saling berinteraksi dengan baik dan memiliki antusiasme untuk berbagi pendapat dan ide-ide mereka. Penulis merasa senang melihat kolaborasi dan diskusi yang terjadi di antara mereka. Namun, tentu saja, dalam kesan pertama mengajar kelas VII D, penulis juga menyadari bahwa setiap siswa memiliki tingkat pemahaman dan keterampilan yang berbeda. siswa, dan penulis sebagai asisten mengajar, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan membangun untuk kelas VII D.
Selain mengajar penulis juga berkesempatan mengajar Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) adalah pengalaman yang sangat berharga dan penuh berkah Salah satu pengalaman yang paling memuaskan adalah melihat kemajuan yang dicapai oleh siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur'an. Mulai dari mengenal huruf-huruf Arab hingga membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan lancar, setiap langkah kemajuan siswa merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi saya sebagai pengajar. Melihat mereka memperoleh kepercayaan diri dan kecintaan terhadap Al-Qur'an adalah pengalaman yang sangat memuaskan.Â
Bimbingan Olimpiade IPS dimulai dengan tahap penyisihan dari delapan peserta menjadi lima peserta yang terdiri dari dua peserta didik kelas VIII dan tiga peserta didik dari kelas VII. Bimbingan dilakukan setiap hari jumat, namun saat mendekati hari H bimbingan dilakukan secara setiap hari. Secara keseluruhan, mengajar dan membimbing siswa dalam OSN IPS memberikan kesan yang sangat baik Membimbing siswa dalam OSN IPS juga melibatkan kolaborasi dan diskusi yang produktif. Siswa-siswa bekerja sama dalam kelompok belajar, saling bertukar pendapat, berdebat, dan memecahkan masalah bersama.
Kegiatan non akademik yang dilakukan oleh penulis dan rekan-rekan AM adalah mengadakan Gebyar Ramadhan. Acara ini merupakan perlombaan untuk memeriahkan Ramadhan dan bertepatan dengan acara Pondok Romadhon. Kompetisi ini terdiri dari tiga kompetisi yaitu Lomba Dakwah, Lomba Qiroati dan Cerdas Cermat Islam (CCI). Banyak pelajaran dari pengalaman ini, salah satunya adalah pentingnya komunikasi dan perlunya sikap bertanggung jawab. Berbagai kegiatan yang dilakukan penulis selama menjadi asisten pengajar di SMPN 1 Pakisaji tidak dapat terlaksana dengan lancar tanpa adanya kerjasama, bantuan, bimbingan dan bimbingan dari kepala sekolah, staf pengajar dan rekan-rekan AM.Â
Khususnya tutor yang mau berdiskusi, memberikan arahan dan nasehat kepada kami selama menjalankan kegiatan asisten pengajar. Melalui pengalaman ini, kita belajar bahwa mencoba hal baru dan mengambil tanggung jawab dalam mengorganisir sebuah acara dapat memberikan pengalaman berharga dan pelajaran yang tak tergantikan. Jangan ragu untuk melangkah keluar dari zona nyaman dan berani mengambil peran yang lebih aktif dalam kegiatan akademik maupun nonakademik.