Mohon tunggu...
Iva Habibah
Iva Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - KTP

Mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gangguan Jiwa (Bipolar)

27 Oktober 2021   21:03 Diperbarui: 27 Oktober 2021   21:38 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tak kusangka, ternyata aku memiliki gangguan kejiwaan yang SANGAT BERBAHAYA. Tidak, memiliki gangguan kejiwaan bukan berarti gila, namun orang yang gila sudah pasti jiwanya terganggu. Gangguan kejiwaan ada banyak macamnya, dan bukan hanya gila. Aku masih dalam keadaan sadar dan tidak gila hingga saat ini.

Gangguan kejiwaan yang kualami adalah…

Aku mulai mengetahui penyakit ini sejak kelas 2 SMA,penyakit ini termasuk penyakit gangguan kejiwaan yang hanya beberapa orang saja yang memilikinya termasuk aku sendiri.sekolahku sedang mengadakan tes kejiwaan ,untuk mengetuhui adakah anak yang menderita gangguan kejiawaan di sekolahku.yang mengusulkan adanya tes kejiwaan ini adalah seorang guru yang bernama bu aini,psikikolog di sekolahku.

Hari itu adalah hari minggu,dan seluruh murid di sekolahku wajib datang di hari itu, kecuali karena alasan yang diterima . seluruh murid berkumpul di lapangan sekolah untuk memulai tes kejiwaaan tersebut.

Bu aini menyuruh seluruh dari kami untuk duduk. Untungnya, lapangan di sekolah ini indoor dan berAC, jadi kami tidak merasa kepanasan. Bu aini  pun membuka acara. Banyak kalimat yang diucapkan oleh Bu aini, dan aku hanya ingat sebagian. Intinya, tes gangguan kejiwaan yang akan diteskan kali ini (hanya) lima, yaitu tes psikopat, skizofrenia, identitas disosiatif, obsesif compulsif disorder dan bipolar disorder. 

Masing-masing dari tes ini memiliki sesi tersendiri dan waktu istirahat yang sebentar tentunya. Bu aiini membagikan dua lembar kertas kepada masing-masing murid. Setelah seluruh murid telah menerima lembaran kertas tersebut, Bu Maria berdiri di hadapan kami semua dan berbicara dengan mikrofon.

Aku mulai mengisi soal demi soal yang telah diajukan di dalam kertas tersebut.
Sekitar empat jam kemudian, Bu aini meminta seluruh dari kami untuk mengumpulkan kertas tersebut padanya, selesai maupun tidak selesai. 

Sebagian besar murid telah selesai mengerjakan, namun hampir seluruh dari kami mengisi jawaban secara asal karena tidak bisa menjawab, bukan karena kekurangan waktu. Termasuk diriku. 

Beberapa soal kujawab secara asal, karena aku tak bisa menjawab.
Hari Senin. Hari itu, aku berangkat sekolah dengan semangat, karena dua hari sebelumnya Bu Maria telah berkata bahwa pada hari itulah hasil tes kejiwaan akan diumumkan, tepatnya pada pukul satu siang.

Tibalah saatnya dimana hasil tes kejiwaan akan diumumkan. Seluruh murid seangkatanku berkumpul di lapangan untuk mendapati hasil tes tersebut. Bu aini memerintahkan kami untuk berdiri berbaris per kelas. 

Saat itu, aku adalah seorang siswi kelas 2 SMA.
Bu aini berbicara di depan seluruh murid angkatanku dengan mikrofon. Banyak sekali kalimat basa-basi yang diucapkan olehnya, hingga membuatku eneg dan malas untuk mendengarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun