Akibat pandemi Covid-19 yang sudah merebak hampir 2 tahun ini membuat sistem pembelajaran berubah dari yang awalnya luring menjadi daring untuk meminimalisisr penyebaran virus. Hal ini tentu saja banyak merubah sistem pendidikan di negeri kita yang mana pendidikan ini merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangsungan bangsa kita.
Pembelajaran dengan cara daring ini tentu mengubah cara-cara guru dalam mendidik murid-muridnya. Apa yang biasa mereka lakukan di sekolah harus dilakukan dengan cara online melalui ponsel.Â
Banyak juga berbagai aplikasi yang bermunculan dengan tujuan mempermudah pendidik atau guru dalam melakukan aktivitas pembelajaran secara daring ini. Hal ini tentu saja harus membuat guru maupun siswa beradaptasi dengan perubahan yang sangat signifikan.
Namun, pada kenyataannya meskipun banyak aplikasi yang ditujukan untuk mempermudah aktivitas pembelajaran banyak guru yang masih kebingungan dan tidak mengerti bagaimana cara menggunakannya. Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan mereka terhadap teknologi dan tata cara penggunaan media online sehingga sulit untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara online.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan salah satu guru Sekolah Dasar Negeri Sumberbudi hambatan yang dirasakan dalam melakukan pembelajaran secara daring adalah minimnya pengetahuan dan cara penggunaan aplikasi-aplikasi studi online. Beliau mengakui bahwa memang pelaksanakan pembelajaran secara daring yang di dukung berbagai aplikasi online sangat membantu dalam komunikasi dan membagikan materi.Â
Tetapi, cara penggunaan mulai dari mendaftar akun, memaksimalkan fitur-fitur yang tersedia, menghubungkan e-mail hal ini menurut mereka cukup rumit dan membuat para guru kebingungan dan tidak terlalu paham bagaimana cara penggunaanya.Â
Bukan hanya dari segi teknologi guru mengakui kesulitan, tetapi dari sisi pengenalan karakter murid pun guru mengalami kesulitan karena tidak melakukan tatap muka secara langsung.
Melihat hal ini, membuat salah satu mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia untuk mencari solusi dan membantu guru dalam menjalani pembelajaran secara daring. Cara-cara yang dilakukan seperti mendampingi guru dalam menggunakan teknologi dan aplikasi-aplikasi yang mendukung untuk belajar.Â
Mendampingi guru bagaimana cara menggunakan zoom agar guru dapat mengenal siswa melalui tatap muka meskipun secara online, mendampingi membuat grup melalui whatsapp agar penyampaian materi dan informasi lebih mudah tidak perlu menghubungi orang tua siswa secara satu-persatu, mendampingi membantu membuat video pembelajaran agar siswa dapat memahami materi, dan membantu guru menginput nilai menggunakan komputer.Â
Selama 30 hari ini menunjukan hasil yang bagus, guru mulai mengerti dan memahami bagaimana menggunakan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi pendukung dengan maksimal sehingga memudahkan guru dalam menjalani pembelajaran secara daring ini.