Mohon tunggu...
Itsna Nabiha Kama S R
Itsna Nabiha Kama S R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030120

seorang mahasiswa jompo yang hobinya traveling

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hindari 7 Pikiran Buruk yang Merusak Mental

7 Juni 2022   09:27 Diperbarui: 7 Juni 2022   09:38 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (via: shutterstock)

Hidup di dunia dengan anekaragam jenis manusianya, jika kita tidak bisa menata pola pikir, menata hati, paham bagaimana cara beradaptasi dan bersinggungan dengan orang lain, kita hanya akan terus menjadi orang yang merasa tersakiti. Padahal, segala rasa sakit, marah, sedih, dan emosi lainnya adalah proses dalam diri kita yang membentuknya, membuatnya, dan menciptakannya.

Dunia tidak pernah membuatmu sengsara. Diri kita sendirilah yang membuat kita sengsara. Fisik, materi, dan kebahagiaan kita adalah hasil langsung dari kebiasaan sehari-hari kita. Tidak mudah merasakan sengsara kecuali jika kita secara konsisten melakukan hal-hal yang menciptakan kesengsaraan dan menyakiti serta menyulitkan diri kita sendiri.

Menjadi suatu hal yang amat sia-sia dan naif jika kita memilih merasa emosional terhadap hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan: faktor eksternal. 

Seperti omongan orang lain, perilaku orang lain, orang lain tidak berperilaku seperti yang kita inginkan. Padahal, semua itu tidak bisa kita kendalikan. Yang bisa kita kendalikan adalah perasaan kita. Merasa tidak tersinggung jika dihina oleh orang lain, merasa biasa-biasa saja jika orang lain tidak berperilaku seperti yang kita inginkan. Sebab, perasaan kita sepenuhnya ada dalam kendali kita

Untungnya, kita dapat mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan yang membuat kita tidak bahagia.

Hindari pikiran-pikiran di bawah ini yang dapat merusak: merusak hati, merusak pikiran

1. Membuat asumsi. Terlalu mudah untuk berasumsi bahwa kita sudah mengetahui sesuatu yang sebenarnya tidak kita ketahui. Asumsi menghancurkan hubungan dan mencegah kita mengambil tindakan. Kejar, cari, dan buktikan sendiri. 

Jangan terlalu termakan dengan asumsi-asumsi yang kita ciptakan, padahal kita tidak tahu menahu terkait realita. Asumsi seringkali salah. Ini yang perlu ditanamkan. Dan untuk mengetahui validitas asumsi, cari tahu dan cari kebenarannya.

2. Mencari persetujuan dari orang lain. Tidak peduli apa yang kita lakukan, beberapa orang akan berpikir bahwa kita adalah pahlawan dan yang lain akan berpikir kita seorang gelandangan. Sebab, terkadang orang lain tidak memiliki atensi berlebih atas apa kita lakukan, mereka sebenarnya hanya ingin tahu dengan apa yang kita jalani, pikirkan, atau resahkan. 

Tapi, tiadk peduli sama sekali. Maka, mencari persetujuan dari orang lain adalah hal yang salah dan membuat sesat pikir. Sebab, kita tidak berdiri di atas keputusan kita sendiri, tetapi di atas pijakan persetujuan orang lain. Orang bijak membuat pilihan dan mengambil tindakan yang mereka yakini benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun