Mohon tunggu...
Ismy Alifia
Ismy Alifia Mohon Tunggu... Mahasiswa - black rose

blue sky.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ilmu Psikologi dalam Mengatasi Stress Pembelajaran Online di Masa Pandemi

2 Juli 2021   11:57 Diperbarui: 2 Juli 2021   12:07 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembelajaran online merupakan sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi untuk menunjang proses belajar mengajar. Pembelajaran secara online juga merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi penularan covid-19 yang sedang terjadi di hampir seluruh belahan dunia. Penerapan sistem pembelajaran seperti ini merupakan sistem yang dipandang kurang efektif meskipun dalam kondisi darurat, yang mana angka penyebaran virus corona semakin tinggi dan mengharuskan proses pembelajaran secara tatap muka harus ditiadakan.  Keadaan seperti ini menuntuk semua pihak agar cakap digital sehingga mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk keperluan sehari-hari. Namun hal ini belum sepenuhnya sesuai dengan harapan. Dapat dilihat bahwa masih banyak persoalan masyarakat, baik itu pendidik maupun peserta didik yang masih gagap digital. Artinya, pihak pendidik, orang tua, maupun peserta didik itu sendiri masih mengalami kendala dan kurang menguasai dalam penggunaan tekmologi sebagai sistem pembelajaran di masa pandemi saat ini.


Permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran secara online menimbulkan berbagai macam dampak, baik itu positif maupun negatif. Dampak positif dari adanya pembelajaran secara online ini adalah mampu mengurangi tingkat penyebaran virus corona sehingga membantu pemerintah dalam mengatasi hal tersebut sehingga kehidupan masyarakat dapat kembali normal. Akan tetapi, dampak negatif juga muncul akibat adanya sistem pembelajaran online yang memunculkan berbagai permasalahan dan mempengaruhi psikologis siswa. Tuntutan dan tanggung jawab siswa dapat menjadi pemicu stress yang dialami oleh siswa.

Stress sendiri merupakan bentuk respon psikologis individu yang mendapatkan tekanan berlebih dan melebihi batas kemampuan dalam menghadapi suatu prsoalan. Stress yang dialami siswa terjadi karena tekanan dan rasa jenuh yang dialami selama pembelajaran online. Pernyataan ini juga diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Cao, Fang, Hou, Han, Xu, Dong, & Zheng, (2020) pada 7.143 mahasiswa menunjukkan bahwa 0,9% mahasiswa mengalami ansietas berat, 2,7% mengalami ansietas sedang, dan 21,3% mengalami ansietas ringan. Dengan demikian, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran online memiliki dampak dan pengaruh yang besar bagi kesehatan mental siswa maupun mahasiswa.


Hal ini dikarenakan siswa yang tidak dapat bertemu dengan temannya, berinteraksi dengan lingkungannya, sehinga ruang gerak siswa sangat terbatas. Stress ini akan berdampak pada prestasi akademik siswa, karena siswa yang mengalami stres akibat pembelajaran online ini akan merasa kesulitan berkonsentrasi, sulit untuk memahami isi materi yang diberikan, sulit mengingat materi, penugasan yang tidak ada habisnya, dan lain sebagainya. Siswa yang mengalami stress pembelajaran ini juga akan cenderung memiliki tingkat emosional yang tinggi dan mudah cemas. Hal ini dapat terjadi karena sistem pembelajaran yang monoton dan kurangnya feedback baik antara pendidik dan siswa sehingga tidak ada ketertarikan dan semangat yang tinggi untuk menjalankan proses pembelajaran secara online. Tidak hanya itu, pemberian tugas yang terlalu banyak selama pembelajaran online juga akan memicu terjadinya stress karena siswa sulit memahami materi yang diberikan sedangkan tugas yang diberikan sangat banyak. Hal ini akan mempengaruhi manifestasi psikomotor siswa seperti semangat dan produktivitas belajar siswa akan menurun.


Tingkatan stress pada siswa juga dapat diatasi dengan kepribadian yang dimilikinya. Salah satunya adalah dengan tingkat adaptasi yang tinggi, sehinga apabila siswa  mampu mengelola stress tersebut, maka akan cepat pula mengurangi tingkat stress yang dialaminya. Apabila permasalahan ini tidak diatasi dengan segera, maka akan menyebabkan masalah psikologis seperti terjadinya depresi ringan yang akan membahayakan diri siswa. Tuntutan dalam penggunaan teknologi ini juga menjadi faktor dari terjadinya stress yang dialami oleh siswa. Hal ini dikarenakan penggunaan teknologi untuk menunjang pembelajaran online tidaklah mudah, perlu untuk menyediakan media seperti software yang terdiri dari berbagai aplikasi. Aplikasi yang digunakan untuk proses daring ini biasanya dapat berupa zoom, google classroom, google meet, youtube, instagram, whatsapp group, dan lain sebagainya.


Penggunaan aplikasi tersebut tidak dapat dipahami secara instan, perlu proses pemahaman untuk menggunakan dan memahaminya, baik itu dari pihak pendidik maupun peserta didik. Hal ini juga dapat menciptakan tekanan dan beban bagi orang tua yang perekonomiannya masih kurang dan dapat menjadi pikiran siswa karena mengalami kecemburuan sosial terhadap teman lainnya yang memiliki fasilitas lengkap. Tidak sedikit mahasiswa yang menyatakan ketidaksanggupannya dalam menjalankan proses pembelajaran online, terlebih tugas yang sangat banyak. Sehingga dalam melaksanakan tugasnya, dapat menyita waktu siswa hingga larut malam dan mengganggu kualitas tidur. Hal ini juga akan mengakibatkan penurunan kondisi fisik maupun psikologis siswa. Terlebih kurangnya komunikasi selama pembelajaran online akan membuat siswa merasa bosan bahkan mengalami penurunan dalam ketertarikan mengikuti proses pembelajaran serta kurang motivasi untuk meningkatkan semangat belajar.


Dalam menghadapi sebuah permasalahan, tentu terdapat upaya yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut. Dalam hal ini, peran psikologi sangat membantu untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh tubuh dan bagaimana caranya terhindar dari keadaan stress akibat sistem pembelajaran online yang membuat siswa semakin jenuh karena dianggap terlalu monoton. Peran ilmu psikologi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi sangat penting, karena diperlukan untuk mengetahui hal yang harus dilakukan agar tidak terjadi gangguan kesehatan maupun gangguan mental pada siswa maupun orangtua atau guru.


Selain siswa, guru dan orang tua, khususnya ibu juga mengalami stress akibat sistem pembelajaran online. Guru stress karena mereka harus merangkum dam memberi materi, menjelaskan materi kepada siswa, membuat tugas dan soal, dan memikirkan nilai siswa. Apalagi untuk mereka yang merupakan guru taman kanak-kanak atau playgroup, mereka harus berpikir untuk membuat media untuk melatih motorik dan kognitif anak. Sedangkan jika orang tua, terlebih ibu yang memiliki anak masih kecil, mereka bisa stress karena pekerjaan, urusan rumah tangga (pemasukan dan pengeluaran), dan mengurusi perlengkapan sekolah anak. Ibu sudah capek bekerja secara virtual, lalu harus mengurusi suami dan anak. Belum lagi jika sedang mengerjakan tugas kantor, anak rewel bertanya mengenai tugas sekolah mereka, rasanya kepala ingin meledak karena rasa pusing yang mendera. Karena hal ini banyak sekali orang tua yang melampiaskan stressnya kepada anak, seperti menyakiti fisik atau berteriak ke arah anak. Hal tersebut dapat meningkatkan kadar stress anak dan dapat menurunkan minat belajar anak.


Stress akibat sistem pembelajaran online ini juga dapat berakibat buruk untuk kesehatan tubuh. Hal ini juga dapat menyebabkan berbagai penyakit yang timbul akibat stress tersebut. Adapun beberapa penyakit yang dapat terjadi akibat rasa stress yang berlebih yaitu sebagai berikut :
a. Sakit kepala
b. Sakit jantung
c. Depresi
d. Emosional yang berlebihan
e. Diabetes
f. Obesitas
g. Penuaan dini
h. Susah tidur
i. Gangguan pernapasan, dan lain sebagainya.

Dari berbagai permasalahan tersebut, kita perlu mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Salah satunya dapat dengan mempelajari ilmu yang berkaitan dengan perilaku manusia, yaitu psikologi. Peran psikologi dalam dunia pendidikan sangat besar, sehingga mampu berperan penting untuk mengatasi persoalan yang terjadi di dalam diri pendidik maupun peserta didik.

Maka dari itu, berdasarkan sudut pandang psikologi ada beberapa upaya yang dapat dilakukan agar mengurangi tingkat stress pada siswa, orang tua, dan guru, yaitu sebagai berikut :
a. Orang tua harus belajar
Ketika jadwal anak untuk belajar dari rumah tiba, ada baiknya orang tua anak, khususnya ibu, juga ikut belajar. Belajar di sini dimaksudkan dengan ikut menyimak materi dan instruksi yang diberikan oleh guru. Hal ini diharapakan agar orang tua mengerti akan materi dan tugas anak dengan baik, sehingga dapat menjelaskan kembali kepada anak dengan bahasa yang lebih mudah. Setelah, anak mengerti apa yang harus dilakukan, orang tua dapat kembali bekerja. Dengan begitu beban yang diterima akan lebih ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun