Mohon tunggu...
Ilham Ramdhan
Ilham Ramdhan Mohon Tunggu... Teknisi - IT Technical Support

More info : www.tutorialsingkat.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penampakan Pocong Duduk Perbatasan Komplek

3 Oktober 2020   22:37 Diperbarui: 3 Oktober 2020   22:44 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah sendiri dari sumber: pinterest.com/Embellishment Drawing

Saya akan menceritakan kisah nyata dalam hidup saya,
Yaitu saat melihat sosok putih besar dan kotor dan itu menyerupai sosok pocong yang sedang duduk

Saat itu kami sedang berkemah di tanah kosong sekitar komplek
Kami berkemah dikarenakan malam minggu dan besoknya libur sekolah
Sore harinya kami mempersiapkan peralatan kemah seadanya
Tak lupa kami memanen dua buah pohon singkong untuk dibakar di malam harinya

Malam menjelang dan suasana ria menyelimuti kemah kecil kita
Main gitar, bernyanyi lalu bakar singkong adalah aktifitas yang kami lakukan sampai larut.

Malam semakin larut dan dua teman saya mulai tertidur.
Entah kenapa melihat teman yang tertidur itu membuat saya dan tia ingin berbuat jahil.
Dikarenakan yang belum tertidur hanya saya dan tia

Tia mengambil garam lalu menaburkannya ke mulut teman yang sudah tertidur itu
Kita berdua tertawa kecil dikarenakan lucunya expresi teman yang ditaburi garam
Tak hanya itu, melihat singkong gosong yang sudah menjadi arang pun kita berdua berniat lanjut jahil
Diambil lah arang dari singkong dan mencoret coret muka teman kami yang sudah tertidur pulas
Saking pulasnya mereka tidak terbangun saat kita jahil
Saya dan tia tertawa terbahak bahak dengan aksi jahil kita
Sampai akhirnya kita kehausan karena tertawa terus

Kita berinisiatif mencari warung
Karena kita kemah di sekitaran komplek dan pasti ada warung di sekitar

Kira kira jam 1 menuju jam 2 malam kita berdua mencari warung
Entah kenapa warung yang biasanya 24 jam saat itu tutup
Karena kita sudah tanggung mencari warung akhirnya kita putuskan cari warung ke komplek sebelah
Lumayan lama kita berjalan namun warung komplek sebelah juga ternyata sama tutup
"Tumben sekali warung semua tutup" ujar tia

Malam itu terasa berbeda suasananya
karena tidak ada satu orang pun yang kita temui selama berjalan mencari warung
Dan akhirnya kita putuskan untuk kembali ke kemah

Tia berbalik badan duluan karena akan pulang
Namun, dia langsung menjadi seperti patung
Tak berkata namun sedikit demi sedikit seperti menangis
Saya belum ikut berbalik badan,
Saya menduga tia teman saya itu sedang melancarkan aksi jahilnya ke saya
Saya berkata "udah jangan jahil, udah malam dan kita lumayan jauh ke kemah"
Tia masih kaku namun mulai bergetar hebat seluruh badannya
Tangan nya mulai menunjuk ke satu sudut di belakang saya
Saya masih belum berbalik karena mulai merasa takut
Saya berkata dengan tegas "udah lah gak lucu bercanda jam segini" sambil menepuk tepuk badannya
Matanya berkaca-kaca dan masih menunjuk ke arah sudut itu
Mulutnya mulai berbicara namun tidak jelas
"Acznmshdjjekoe dgdhi2isbdoi??.."

Terlintas pikiran saya, mungkin dia benar melihat sesuatu yang menakutkan
Saya akan berbalik badan namun saya akan ucapkan surat annas ucap saya berusaha menenangkan diri

Saya berbalik badan, namun apa yang saya juga lihat???
Sesosok putih besar seperti menggunakan kain kafan yang kotor sedang duduk
Mungkin itu yang dinamakan penampakan pocong
Namun saya hanya melihat punggungnya yang sedang duduk dan kaki nya yang terbalut kain kafan kotor menggantung tidak menempel tanah
Sangat menyeramkan, dan sosok itu berada kira kira 15 meter dari kita berdua
Pocong itu duduk di gubuk tempat peternak bebek
Tepatnya disamping selokan lumayan besar pemisah antara komplek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun