Mohon tunggu...
Isyna AinimMahya
Isyna AinimMahya Mohon Tunggu... Lainnya - Because Allah .. About The Story Of My Life

Anglaras ilineng Banyu kali ananging ora keli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orangtua Juga Berperan, Bukan Hanya di Sinetron Saja!

23 Februari 2021   19:36 Diperbarui: 23 Februari 2021   19:48 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa si Arti peran itu sendiri ? 

Sama halnya dalam sinetron “ikatan Cinta”, ada Amanda manopo yang berperan sebagai Andin, yang mana dia memiliki sifat atau karakter protagonis yang lemah lembut, sabar, keibuan dan juga baik hati.

 Begitupun juga dengan Arya Saloka yang berperan sebagai Mas Al, yang sangat amat kaku sifatnya. Sifat Protagonis adalah lawan dari Antagonis.

Bukan hanya seorang pemain sinetron saja yang memiliki peran, akan tetapi Orang tua juga memiliki peran penting terhadap anaknya. Apalagi seorang ibu, beliau adalah “Madrosatul Ula” yang menjadi guru pertama dalam sekolah anak.

Tidak mungkin anak baru lahir langsung di sekolah kan di lembaga pendidikan. Yang pasti adalah dari didikan orang tua itu sendiri, baik ayah maupun ibu.

Menurut Soerjono Suekonto, beliau adalah seorang Lektor Kepala Sosiologi dan hukum adat di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Beliau juga pernah menjadi seorang Kepala Bagian Kurikulum Lembaga Pertahanan Nasional.

Pada tahun 1965 beliau masuk di perguruan Tinggi yakni di Universitas Indonesia fakultas Hukum, kemudian di tahun 1970 menhabiskan waktunya untuk menimba ilmu di Universitas California, Berkeley  dan yang terakhir pada tahun 1977 belajar di Universitas Indonesia.

 Menurut beliau peran adalah aspek dinamis yang berkedudukan ( status ). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia akan melakukan suatu peranan.

Peran juga di sebut sebagai seperangkat tingkah yang di harapkan dapat di miliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Atau dari kata lain peran adalah sebuah karakter yang sedang di mainkan oleh subjek.

Begitupun juga dalam peran orang tua, mereka memiliki kewajiban penting dalam mendidik, dan itu merupakan suatu amanat yang di titipkan tuhan kepada mereka. Apabila lalai dalam mendidik maka dosa lah yang di dapat. Karena setiap apa yang kita lakukan akan di pertanggung jawabkan di akhirat kelak.

Dalam sebuah hadist di katakan bahwasanya : “ Hormatilah anak-anakmu dan perhatikanlah pendidikan mereka karena anak-anak mu sekalian adalah karunia allah kepada mu “ (HR. Ibnu Majah )

Salah satu yang harus di perhatikan adalah tentang perkembangan bahasa anak. Bahasa Tidak sama dengan bicara. Bahasa adalah suatu sistem lambang Konvensional yang kompleks dan dinamis yang di pakai dalam berbagai cara berpikir dan berkomunikasi. Bicara merupakan hasil verbal dari bahasa.

Tahap perkembangan bicara 0-3 tahun :

a.Cooling ( Tahap Mendekut )

Perkembangan bicara ini menghasilkan bunyi-bunyi yang mirip vokal dan konsonan sebagai respon terhadap suara. Yakni usia 0-6 bulan

b.Babbling ( Mengoceh )

Perkembangan bicara ini menghasilkan suara ma-ma, pa-pa, ka-ka, tanpa arti pada usia 6-10 bulan

c.Mulai meniru 2 kata atau lebih ketika berusia 12-15 bulan. Kemudian ketika usia 20-24 bulan, mulai menguasai >50 kosa kata, dan sudah dapat membentuk kalimat 2- 3 kosa kata. 60-70% bicara nya sudah dapat di mengerti oleh orang lain.

Di samping perkembangan bahasa, perlu juga di ketahui khususnya pendidik maupun orang tua, bahwasanya pendekatan anak juga harus di sesuaikan dengan perkembangan otaknya. Jika selama ini yang kita tau hanya secara psikologis , ketika sama anak kita harus lembut, harus ini, harus itu.

Sebenarnya bagaimana sih jika di sesuaikan dengan otak nya sendiri ?

jika di sesuaikan dengan otak, maka kita akan sejalan dengan bagaimana anak berkembang dan bagaimana kita sebagai orang tua dan lingkungan bisa support sesuai dengan perkembangan anak.

Di tubuh manusia organ yang paling penting adalah otak. Karena hampir semua fungsi dan bahkan yang tidak kita sadari itu semua fungsi nya ada di otak. Dan bahkan saklar kita hidup dan mati itu pun semua dari otak, bukan dari jantung ataupun paru-paru. Ketika dia lahir, maka dia akan belajar dan otaknya terus bekerja

Bagaimana cara belajarnya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun