Mohon tunggu...
Iswara Rusniady
Iswara Rusniady Mohon Tunggu... Human Resources - Pustakawan

sekedar mencoba berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memperbaiki Kondisi Budaya Baca yang Rendah dengan Pembenahan Sarana Baca

18 Oktober 2019   16:30 Diperbarui: 29 Oktober 2019   09:26 2476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Akun IG Perpusnas

Untuk mengatasi permasalahan rendahnya minat dan budaya baca masyarakat, memang bukan hanya tugas dari satu instansi, tetapi melibatkan berbagai instansi yang terkait dan juga melibatkan masyarakakat (komunitas). Langkah dan upaya yang dilakukan Perpustakaan Nasional, dalam mengatasi persoalan rendahnya minat dan budaya baca, terus melakukan pembinaan perpustakaan, dengan menelorkan beberapa regulasi dan membuat MOU dengan beberapa kementrian terkait, hal ini dalam memacu pengembangan perpustakaan di daerah termasuk membantu meningkatkan kualitas tenaga pengelolanya.

Data jumlah Perpustakaan terbanyak didunia, yang penulis kutip dari sumber data Perpusnas.

Sumber: Akun IG Perpusnas
Sumber: Akun IG Perpusnas
Berdasarkan data tersebut,  posisi Indonesia berada direngking ke 2 setelah India, yang memiliki jumlah Perpustakaan terbanyak di dunia, dengan memiliki sejumlah perpustakaan 164.610 buah perpustakaan, terdiri dari 42.460 perpustakaan umum, 6.552 perpustakaan perguruan tinggi, 2.057 perpustakaan khusus dan 113.541 perpustakaan sekolah.

Kalau kita perhatikan data di atas, coba kita perhatikan jumlah perpustakaan umum jumlahnya sebanyak 42.460 atau sekitar 25,79 % dari jumlah pemprov, pemkab/pemkot/desa/kelurahan. Kalau dilihat dari segi jumlah perpustakaan umum tersebut, hal itu artinya dari segi kuantitas jumlah perpustakaan telah terjadi peningkatan, dengan peningkatan jumlah perpustakaan itu, diharapkan juga terjadi peningkatan minat dan budaya baca masyarakat, tetapi kondisi jumlah perpustakaan itu harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pengelolaan perpustakaan, karena dari kualitas pengelolaan yang baik ini yang memungkinkan terjadinya lompatan untuk mengatasi rendahnya minat dan budaya baca.

Kemudian Jumlah Perpustakaan Perguruan Tinggi 6.552 atau hanya sekitar 3,98 % dari jumlah perguruan tinggi yang ada di Indonesia, melihat data jumlah perpustakaan perguruan tinggi dibandingkan dengan jumlah perguruan tinggi yang ada masih relatif sedikit, kemungkinan perguruan tinggi selain hanya mengembangkan perpustakaan juga menginginkan peningkatan kualitas pengelolaan yang lebih baik.

Jumlah perpustakaan khusus  2.057 atau hanya sekitar  1,25 % dari lembaga/instansi yang punya perpustakaan, selanjutnya jumlah perpustakaan sekolah sebanyak 113.541 atau sekitar 68,98 % dari jumlah perpustakaan sekolah yang ada di Indonesia, kalau melihat jumlah perpustakaan sekolah jumlahnya yang cukup banyak 113.541 (68,98 %) dari jumlah sekolah yang ada, tetapi inipun kondisi perpustakaan sekolah, kalau kita mencoba survai ke beberapa perpustakaan sekolah SD dan SMA, kondisi perpustakaannya umumnya masih sangat memprihatinkan, karena pengelolaannya masih jauh dari ketentuan standard  nasional perpustakaan sekolah. Umumnya perpustakaan sekolah mengalami kendala pada gedung/ruangan, sarana dan prasarana, koleksi, layanan perpustakaan, tenaga dan dana perpustakaan.

Tetapi untuk langkah pembinaan atau sebagai evaluasi penyelenggaraan perpustakaan sekolah, ini hanya sebagai saran kedepan, perlu juga monev kebeberapa sekolah, kaitannya dengan ketentuan standarisasi nasional perpustakaan sekolah (SNP : 009 :2012), sekaligus memonev apakah pihak sekolah sudah menjalankan ketentuan UU no,43/2007,) pasal 23, tentang dana minimal  5 persen untuk pengembangan perpustakaan sekolah.

Hal itu mengingat sudah ada kebijakan dari Mendikbud mengenai ketentuan untuk pendanaan pengembangan perpustakaan sekolah telah diatur Permendikbud No.3/2019 tentang petunjuk teknis bantuan operasional sekolah (dana bos). Nah, untuk mengecak apakah terlaksana atau tidaknya aturan tersebut, alangkah baiknya bilamana Perpusnas dan Kemendikbud melakukan monitoring dan evaluasi (kerjasama monev), sejauh mana pihak sekolah telah menjalankan isi perundangan dan peraturan tersebut.

Demikian kiranya salah satu alternatif yang dapat penulis kemukakan untuk mengatasi permasalahan rendahnya minat baca dan budaya baca, mungkin ini saran penulis;

1. Agar dapat membantu memperlancar masyarakat untuk mendapatkan akses informasi, Dinas perpustakaan provinsi, dinas perpustakaan kabupaten/kota, perlu terus menerus menyempurnakan dan meningkatkan penyelenggaraan perpustakaannya, yang disesuaikan dengan dinamika yang terjadi dimasyarakat.

2. Perlu dijadikan alternatif pilihan masyarakat, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun