Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 3.2 - Forum Diskusi Jawaban Kasus 1-2

16 Februari 2024   11:13 Diperbarui: 16 Februari 2024   11:28 15643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-orang-yang-duduk-di-dekat-meja-kayu-3182791/

Pertanyaan
Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Lilin ini?
Hubungkan dengan segala aspek yang bisa didiskusikan dari materi modul ini, apa yang akan Anda lakukan apabila Anda sebagai Kepala Sekolah.

Jawaban:

Kasus Ibu Lilin mencerminkan dampak besar dari perubahan regulasi PPDB Zonasi terhadap dinamika kelas di sekolah favorit. Tindakan marah dan gebrakan meja mencerminkan kesulitan menghadapi keragaman murid. Reaksi negatif di grup WhatsApp menunjukkan tekanan yang dialami Ibu Lilin. Sebagai Kepala Sekolah, saya akan:

1. Melakukan evaluasi menyeluruh terkait dampak perubahan regulasi pada kondisi kelas dan kesejahteraan guru.
2. Menggelar pelatihan untuk membantu guru mengatasi tantangan heterogenitas murid.
3. Menyelenggarakan sesi konseling untuk Ibu Lilin dan murid terlibat guna menyelesaikan konflik.
4. Membangun mekanisme komunikasi efektif antara guru dan murid untuk mencegah intimidasi.
5. Menyusun pedoman perilaku online untuk memastikan etika digital di antara anggota sekolah.
6. Menggalang dukungan dan kolaborasi antar guru di sekolah favorit dan non-favorit untuk berbagi pengalaman dan strategi mengelola perubahan.

Kasus 2

Pak Pupur, guru yang disayangi murid-muridnya, diberikan rekomendasi oleh Kepala Sekolah untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah saat Dinas Pendidikan membuka lowongan. Kepala sekolah dan dewan guru sangat mendukung partisipasi Pak Pupur karena kualitas mengajarnya yang hebat dan prestasi di berbagai lomba guru tingkat nasional.

Meskipun memiliki portofolio gemilang dan kecerdasan yang luar biasa dengan nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) mencapai 90, Pak Pupur merasa sedih dengan rekomendasi tersebut. Sebagai guru yang dicintai dan berdedikasi, kemungkinan terdapat pertimbangan pribadi atau kekhawatiran terkait peran baru sebagai pengawas sekolah.

Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Pupur?
Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?

Jawaban:

Memahami Sikap Pak Pupur dan Mencari Solusi

Sikap Pak Pupur:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun