Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenaikan Biaya Haji: Dari Perspektif Jemaah Haji

31 Januari 2023   16:31 Diperbarui: 1 Februari 2023   19:09 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jamaah Haji (dok Seli Andina/Tribun Jabar)

Biaya haji meliputi pengeluaran seperti tiket pesawat, akomodasi, makan, transportasi, pembelian barang-barang keperluan, dan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan selama melakukan ibadah haji. 

Biaya haji ini ternyata dapat ditanggung sendiri oleh jamaah haji atau bisa juga melalui paket perjalanan haji yang disediakan oleh pihak travel atau pemerintah. Kemennag hanya bertugas untuk memastikan agar biaya haji yang dikenakan kepada jamaah haji sesuai dengan standar dan tidak memberatkan jamaah haji.

Kenaikan Biaya Haji dari Perspektif Jemaah Haji

Kita akan menemukan beberapa testimoni, rasa kecewa yang mendalam, dan perasaan tidak puas yang dilontarkan oleh para calon jamaah haji, saat mereka mengetahui tentang informasi mengenai skema biaya haji 2023. 

Berikut adalah beberapa curahan hati jemaah haji yang gagal berangkat karena terkendala biaya haji antara lain:

Kekecewaan yang mendalam dan rasa frustasi

Sungguh tidak dapat kita lukiskan bagaimana rasa kecewa yang didapat oleh para calon haji ini. Karena, naiknya skema biaya perjalanan haji. Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa begitu banyak jemaah haji yang sudah menabung sejak lama. 

Bahkan, orang tua saya pun, dari tahun 2012 silam beliau mendaftar dan mengumpulkan uang dari hasil panen sawah dan ladang untuk bisa mencukupi jumlah 45 juta (pada saat itu) untuk berdua berarti harus ada uang sejumlah 90 juta.

Dengan adanya informasi tersebut, orangtua saya pun hanya bisa pasrah dan mengelus dada. Dari mana mereka harus mencari kembali dana untuk kekurangannya. Padahal, untuk jumlah biaya sebelum kenaikan saya terasa berat. 

Apalagi sekarang, sudah naik biaya haji, semakin terasa berat saja. Akhirnya, para calon jemaah haji banyak yang merasa kecewa karena harus gagal berangkat haji karena biaya haji yang terlalu tinggi.

Selain menimbulkan kekecewaan yang mendalam, terkendala naiknya biaya haji membuat jemaah haji merasa frustasi. Hal ini, ya itu tadi disebabkan karena mereka sudah berusaha sebaik mungkin mengumpulkan dana namun tetap saja masih gagal berangkat.

Kegagalan menunaikan ibadah pokok

Perasaan yang paling mendalam dan terasa sesak di dada bagi para jemaah calon hai ini adalah betapa mereka menyadari, bahwa tahun ini, bahkan mungkin tahun-tahun selanjutnya. Mereka belum tentu akan beruntung untuk bisa berangkat haji. Bila skema biaya kenaikan haji, dari tahun ke tahun terus saja merangkak naik. 

Pada akhirnya, banyak jemaah haji yang bercerita bahwa hal yang paling menyakitkan adalah mereka merasa telah gagal, karena tidak dapat menunaikan ibadah pokok sebagai Muslim seperti yang diinginkan.

Kerugian finansial dan kehilangan kesempatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun