Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Do and Don't Memilih Topik Obrolan Saat Lebaran

29 April 2022   06:24 Diperbarui: 30 April 2022   01:15 2277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silaturahmi saat momen Idulfitri.| Shutterstock via Kompas.com

Umpama, "Sekarang lagi marak, ya bisnis franchise dan NFT, bagaimana di Malang apakah ramai juga yang berbisnis seperti itu?" Atau bisa juga membahas tentang monkey busines yang sekarang sudah tenggelam. Umpama, "Bagaimana prospek janda bolong dan batu akik di Jakarta, masih ramaikah atau malah merugi?"

Keempat, bertanya tentang perjalanan mudik, meliputi: kapan berangkat, naik apa, bagaimana situasi di perjalanan, berapa jam, dan lain-lain. 

Walau terkesan klise dan basa-basi. Namun patut diketahui bertanya tentang hal ini menandakan kita peduli dengan keadaan dan apa yang dialami oleh orang lain. Mana tahu mereka mengalami perjalanan yang tidak menyenangkan, umpama macet atau kendaraan yang ditumpanginya mogok. Dengan ditanya seperti itu, sedikitnya akan membuat mereka bercerita dan mengurai kekesalan yang dialaminya.

Kelima, ngobrol tentang perkembangan yang dialami oleh lawan bicara. 

Tentu saja, hal ini dapat dilakukan jika kamu tahu informasi tentang mereka. Jika kamu tidak mengikuti perkembangan lawan bicara, baik dari media sosial atau informasi lain. Maka, apabila kamu tetap ingin membahas topik ini. Mulailah dengan apa yang kita ketahui di awal, umpama kita tahu bahwa dulu saudara ini hobinya berdagang. 

Kita dapat bertanya tentang prospek bisnisnya tersebut, bagaimana kabarnya kini, bagaimana perjuangannya dalam membangun usaha tersebut, dan lain-lain. 


ilustrasi silaturrahmi lebaran |faktualnews.com
ilustrasi silaturrahmi lebaran |faktualnews.com

Topik obrolan

Sudah menjadi rahasia umum, diakui atau tidak bahwa momen lebaran terkadang dimanfaatkan oleh segelintir orang sebagai ajang pamer pencapaian diri dan sarana untuk kepo (ingin tahu) akan urusan hidup orang lain. 

Sehingga, alih-alih iedul fitri, iedul artinya kembali, dan fitri artinya kesucian. Kita malah menodai kesucian tersebut dengan topik-topik obrolan yang sebenarnya agak riskan dan mengundang rasa sakit hati bagi orang yang mendengarnya.

Bagaimana tidak, saya lihat di media sosial berapa banyak orang yang curhat bahwa mereka merasa malas untuk berkumpul bersama keluarga atau kawan saat lebaran. Meskipun rindu akan kampung halaman dan saudara terasa menggebu-gebu. Namun, hal itu ditahan karena mereka pernah memiliki pengalaman tidak enak di masa lalu saat kumpul di hari raya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun