Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menerapkan Filosofi Menanam Tauge, bahwa Berani Gagal Itu Hebat

10 Maret 2022   15:07 Diperbarui: 11 Maret 2022   11:11 2457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jatuh |Sumber: pexels.com/Tran Long

Belum semua orang mampu untuk berkawan, menerima, apalagi mensyukuri sebuah kegagalan. Mengapa? Karena dari kecil kita diajarkan untuk selalu menang, sukses, dan berhasil. Tentu saja, tidak secara verbal, ya. 

Kompasianer mungkin masih ingat bagaimana dulu, saat kecil orangtua selalu memuji, memberikan reward pada keberhasilan kita, anak-anaknya. Namun, mereka lupa bahwa terkadang sebuah kegagalan juga meminta untuk dirayakan. 

Alih-alih mendapatkan perayaan, bila gagal seorang anak akan diganjar dengan hukuman, ancaman, dan caci maki. Dengan sikap seperti itu, reward bagi keberhasilan dan punishment bagi sebuah pelanggaran. 

Secara tidak langsung orangtua membentuk pemahaman dan karakter dalam jiwa anak, "Berhasil dan berperilaku baik akan mendapatkan pujian, sedangkan gagal dan berperilaku tidak sesuai keinginan orang tua akan mendapatkan hukuman".

Padahal, merayakan sebuah kegagalan dan berani untuk gagal, menurut saya adalah sebuah langkah yang hebat. Karena, dengan cara itu kita akan terlepas dari berbagai tekanan, stres, dan bangkit lebih percaya diri. Melakukan sesuatu hal dengan target 'harus berhasil' adalah sebuah beban. 

Sehingga dalam melakukan hal tersebut, kita akan merasa tertekan, takut, dan khawatir yang berlebihan. Itulah mungkin salah satu faktor yang menjadi penyebab utama, mengapa anak-anak kurang tertarik berkompetisi. Ya, karena mereka takut salah, takut gagal, dan takut-takut yang lainnya.

Definisi kegagalan

Suatu hal yang terjadi karena ketidaksesuaian antara target dan tujuan yang ingin dicapai, hasil akhir dari suatu proses yang telah dilakukan adalah definisi dari kegagalan. 

Banyak orang mengatakan, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, kunci menuju sukses, pelajaran yang paling berharga, dan lain-lain. Hal tersebut merupakan motivasi, agar kita jangan terlena dengan kegagalan, terpuruk, dan tidak mau mencoba lagi. 

Keberhasilan, kemenangan, dan kesuksesan memang hal ideal yang menjadi idaman semua orang. Namun, kegagalan juga terkadang harus diterima dengan lapang dada. Bahkan, sekali-kali berharap kegagalan mungkin bagus juga, ya untuk healing mental. Karena, siapa sih yang tidak pernah gagal dalam kehidupan ini. 

Lihatlah para tokoh-tokoh di dunia ini, ilmuwan, milyuner, ahli ekonomi, semua dari mereka juga pernah mengalami kegagalan. Perbedaannya adalah terletak pada bagaimana cara menghadapi kegagalan tersebut.

Tokoh dunia yang belajar dari kegagalan dan sukses

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun