Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Tradisi Unik Masyarakat Tionghoa di Sumedang saat Merayakan Imlek

27 Januari 2022   18:31 Diperbarui: 27 Januari 2022   18:35 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tari barongsai saat perayaan imlek | kabarjoglosemar.pikiran-rakyat.com

Sehari setelah perayaan imlek, biasanya peserta didik di tempat saya bekerja, akan berbondong-bondong membagikan kue keranjang atau dodol Cina pada guru-guru. 

Nah, karena kebiasaan ini lah. Saya selalu diingatkan bahwa, "Oh, imlek, ya." Sebagai informasi di sekolah tempat saya mengajar, untuk tahun ini lumayan banyak peserta didik yang berasal dari masyarakat Tionghoa. 

Jadi, tidak heran jika tahun ini persediaan kue keranjang akan berlimpah. Hihi. Biasanya, selain dimakan di sekolah bersama rekan-rekan. Jatah dodol Cina itu akan kami bawa pulang, sebagai buah tangan untuk buah hati di rumah. Ternyata, mereka juga suka, lho. Enak katanya gurih-gurih enyoy gitu. Nah, itulah sekelumit tradisi unik merayakan imlek di kota tahu, Sumedang-ku tercinta. (*)

#IMLEK 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun