"Saat sholat magrib tiba tiba ada suara gemuruh trus dilihat sama anaknya ternyata rumah nya  sudah ambrol, Bapaknya hilang ikut terbawa arus."
Demikian kronologi yang disebutkan dalam grup lokal yang saya baca. Korban atas nama Wahyudiono yang saat itu sedang menunaikan salat Maghrib, dari kamarnya terdengar suara gemuruh. Tapi saat dilihat oleh anaknya, atas nama Zainal Aripin, ternyata kamarnya sudah ambrol, longsor ke sungai dan hanyut terbawa arus sungai.Â
Kejadian ini terjadi di daerah perempatan pintu Dagangan, ke Utara pada tanggal 15 Maret 2025.
Sampai saat ini korban atas nama Wahyudiono belum ditemukan dan masih dalam pencarian.
Seperti diketahui, saat hujan ekstrem kemarin sekitar waktu Maghrib, ada beberapa daerah di Madiun Selatan yang mengalami banjir. Di antaranya dari pasar Pagotan ke timur sampai daerah pintu Dagangan. Hujan deras yang mengguyur dari kira-kira jam 16.00 wib atau jam 4 sore terus bertahan sampai malam. Hujan ekstrem ini mengakibatkan banjir di beberapa tempat.
Banjir juga terjadi di daerah seperti Mojopurno, Mojorayung, Ngadirejo , Wonoasri Dimong, Dungus, Nglanduk, Sukosari, Dagangan.Â
Saat ini hujan sudah reda. Tapi tak tertutup kemungkinan terjadinya hujan ekstrem tidak bisa diprediksi, jadi dimohon masyarakat tetap waspada dan berhati-hati menghadapi cuaca yang tidak menentu. Karena saat siang panas, ternyata sore sampai malam terjadi hujan ekstrem yang mengakibatkan banjir.
Semoga korban bisa segera ditemukan, dan bencana banjir bisa segera diantisipasi dan diantisipasi.