Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Menjadi Penulis Asongan (Tinjauan Ibu Rumah Tangga)

12 Maret 2020   08:47 Diperbarui: 17 Maret 2020   07:40 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu rumah tangga adalah pengelola segala urusan. Tak heran kalau semua bidang menjadi perhatiaannya. Mungkin bukan ahli atau profesi. Tapi sudah pasti menjadi praktisi.

Jangan menjadi penulis asongan. Yaitu menulis semua isu dan semua tema sehingga tidak jelas apa yang menjadi kekuatan passion serta bidang kita. Misalnya, hari ini menulis tema politik, kemarin tema ekonomi, besok tema urgensi poligami. Kalau ingin dikenal sebagai pengamat poligami yang baik, ya tulis terus topik-topik segar nan inspiratif tentang poligami.(Eko Prasetyo)

Kiat yang menginspirasi ini terasa menyindir dan menampar saya, karena saya terbiasa menulis banyak hal sesuai keinginan saya. Sebagai Ibu Rumah Tangga, pastinya semua yang berhubungan dengan kehidupan berkeluarga atau berumah tangga bisa menjadi passion saya. Bahkan mungkin semua aspek kehidupan bisa menjadi passion. 

Dari Pendidikan, anak, politik, sosial, ekonomi, berkebun, memasak, menjahit, kebutuhan finansial, semua bisa menjadi passion Ibu Rumah Tangga. Seyogyanya menjadi penulis asongan itu sah untuk seorang ibu rumah tangga. Bahkan mungkin bisa menjadi poin dan dan daya tarik sendiri ketika seorang ibu rumah tangga menganalisis berbagai aspek kehidupan dari sudut pandangnya

Dari semua aspek kehidupan ibu rumah tangga yang menjadi penulis asongan, akan mempengaruhi cara pandang bangsa secara menyeluruh, karena dari pendidikan dan pengasuhan seorang ibulah akan terlahir putra-putra bangsa yang berkarakter dan mumpuni dalam segala bidang. 

Terkadang passion memang sering dihubungkan dengan profesi dan keahlian. Sedang Ibu Rumah Tangga dianggap bukan profesi dan bukan ahli, tapi yang jelas menjadi praktisi. Secara materi, mungkin pekerjaan ibu rumah tangga adalah menata rumah tangga.  Seperti kolom pekerjaan di KTP, seorang ibu rumah tangga dituliskan kalimat Menata Rumah tangga. 

Tapi perlu dipahami, ibu rumah tangga tidak hanya mengurus rumah tangga secara fisik. Tapi perlu adanya kemampuan untuk mengelola kondusifitas emosi dan psikologi semua anggota keluarga. Hal ini tentunya mencakup semua aspek kehidupan. Sangat kompleks. Ibu rumah tangga perlu memahami semua hal meski tetap sesuai kapasitasnya masing-masing. 

Mereka berhak mendapatkan eksistensi diri. Menjadi Ibu Rumah tangga tidaklah mudah. Di tangannya managemen finansial, emosi, psikologi, sosial,politik, dan semua hal yang berhubungan dengan hidup selalu mewarnai aktifitasnya. Jangan menyebut Ibu Rumah Tangga sebagai penulis asongan yang tidak jelas passion dan keahliannya. Karena faktanya Ibu rumah tangga adalah pengelola semua urusan. Tentunya juga harus mempunyai kemampuan bekerja sama dengan suami dan semua anggota keluarga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun