Mohon tunggu...
Istiqomatul Fitriyah
Istiqomatul Fitriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

allahumma yassir wala tu'assir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 terhadap Kondisi Sosial Budaya di Kota Malang dan Kebijakannya

23 Oktober 2021   20:58 Diperbarui: 23 Oktober 2021   21:25 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur menunjukan suatu perkembangan yang sangat pesat, walaupun beberapa waktu yang lalu permasalahan Covid-19 pernah menurun, tetapi masih saja peningkatan permasalahan Covid-19 tetap terjadi. Dari adanya pandemic Covid-19 ini, pastinya banyak menimbulkan dampak. 

Dampak tersebut juga akan bergerak ke beberapa bidang kehidupan penduduk. Baik pada bidang ekonomi, sosial budaya, sampai politik. Pada bidang sosial budaya dapat terlihat dari adanya perubahan sosial budaya pada penduduk khususnya di Kota Malang, contohnya yang dulunya senantiasa Bersama-sama dalam melaksanakan suatu aktivitas. 

Kini nilai budaya masyarakat mulai menurun, sebab minimnya interaksi atau sosialisasi antar msyarakat sejak diberlakukannya Physical distancing, sampai keadaan sosial masyarakat yang nyaris terpuruk akibat dari pengaruh PHK, minimnya akses wisatawan di Kota Malang yang berlangsung karena pemberlakuan hal tersebut, sampai terjadi penyusutan pendapatan masyarakat.

Tidak hanya dampak dari sosial budaya yang dialami penduduk Kota Malang tapi juga berdampak pada bidang perekonomian yang merupakan salah satu dampak terpenting penting. Faktanya, sejak adanya pandemic Covid-19 berlangsung di Kawasan internasional, sector perekonomian di berbagai negara yang terdampak juga menghadapi penyusutan. 

Begitu juga yang terjadi di Kota Malang, banyak warga yang kehilangan sumber pendapatannya, sebab banyak tenaga kerja yang di PHK oleh perusahaan ataupun para pedagang atau UKM yang kehilangan pelanggan karena masyarakat di imbau untuk berdiam diri di rumah. 

Hal tersebut tidak hanya mempengaruhi pada permasalahan sosial di Indonesia saja, akan tetapi juga memasuki persoalan-persoalan lain yang disebabkan pemberlakuan dari kebijakan tersebut. 

Di tinjau dari aspek sosial pasti jelas kalau setiap warga serta antar pihak lain jadi terbatas dalam hal bersosialisasinya. Berbagai kegiatan yang semulanya dilaksanakan secara teratur dan tatap muka, tiba-tiba ditiadakan, seluruh berbagai kegiatan yang tadinya telah direncanakan, seketika harus dibatalkan. 

Selain itu perusahaan yang telah menyediakan barang untuk di produksi, tiba-tiba harus ditutup dan karyawannya banyak di pekerjakan dari rumah dan sebagian di PHK.

Beberapa Dampak Sosial dan Budaya yang ditimbulkan di Kota Malang

Adapun beberapa dampak sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Kota Malang yaitu:

  • Dampak sosial yang terjadi pada siswa/mahasiswa

Banyak dampak sosial yang dialami seperti: kesulitan melakuakn sekolah online karena keterbatasan dalam penguasan teknologi, kesulitan dlam mengerjakan atau mengakses tugas karena tidak semua anak mempunyai sarana prasarana yang mendukung pelajaran online, kurangnya pemahaman materi dalam belajar online, kesulitan untuk berinteraksi sosial untuk berkumpul dan bermain dengan teman.

  • Dampak sosial yang terjadi pada Orang tua/dewasa

Meningkatnya jumlah pengangguran pengaruh diberlakukannya Putus Hubungan Kerja (PHK) dari pihak perusahaan ataupun perusahaan, kesulitan orang tua dalam mengajarkan anaknya belajar online, tingkat perceraian tinggi karena factor perekonomian yang semakin sulit, perubahan pola interaksi sosial dengan warga lain karena tidak adanya kegiatan-kegiatan masyarakat, tidak adanya ibadah berjama’ah di masjid, menurunnya silaturahmi langsung

  • Dampak budaya yang terjadi di Kota Malang

Kebudayaan penduduk kota malang juga mengalami perubahan seperti beralihnya kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya tatap muka kemudian beralih dalam jaringan (daring), berkurangnya silaturahmi secara langsung bahkan tidak adanya mudik saat lebaran. 

Beberapa masyarakat Kota Malang mengalami pengaruh Panic buying yaitu pembelian bahan makanan yang melebihi batas karena kepanikan terjadi kekurang makanan saat terjadi pendemi,

  • Dampak sosial budaya bagi pemerintah

Dampak dari Covid-19 ini tidak hanya berdampak terhadap masyarakat saja, tetapi pemerintam juga mengalami dampaknya yaitu; Beralihnya cara kerja para pemerintah di Kota Malang yang lebih terbatas dari sebelumnya karna untuk menurunkan penyebaran virus corona, tingkat stress yang meningkat karena pemerintah harus membuat strategi kebijakan untuk mengatasi pademi covid-19, pemerintah mengupayakan penekanan informasi-informasi hoax yang bayak beredar, upaya pemerintah dalam pemberlakunya kebijakan-kebijakan selama pandemic seperti PSBB, bantuan sosial untuk yang terdampak, pemerintah mulai mengadakan layanan umum untuk mengatasi berbagai masalah akinat pandemic covid-19

  • Dampak sosial budaya terhadap tenaga medis

Dampak covid-19 juga dialami oleh tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam membantu pasien yang terjangkit Covid-19, dampak yang dialami yaitu; Kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan keluarga,teman, kerabat, karena dikhawatirkan menularkan virus covid-19 ke masyarakat, adanya presepsi negative dari masyarakat terhadap tenaga medis, adanya perubahan jadwal kerja dan durasi kerja lebih Panjang karena tingginya pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 setiap harinya.

Konsep kebijakan dalam penanganan dampak Covid-19

Beberapa Kebijakan yang dapat membantu dalam penanganan berbagai dampak yang dialami di Kota malang tersebut, maka perlu adanya kebijakan dalam penanganan untuk meminimalisir dari dampak yang terjadi di Kota Malang, dalam hal tersebut untuk dapat meminimalisir yaitu pemerintah telah mempersiapkan lembaga umum daerah yang menyediakan layanan khusus untuk penanganan masalah Covid-19. 

Sehingga masyarakat yang terdampak masalah Covid-19 mendampatkan bantuan secara langsung. Upaya lain yang dapat dilakukan seperti mengurangi mobilitas penduduk, pemberdayaan usaha kecil menegah supaya pendapatan masyarakat bisa terkontrol, adanya bantuan sosial pemerintah berupa prasarana ataupun dana, membangun pasar tradisional yang sehat, mengadakan sosialisasi yang tertarget, efektif dan gencar untuk dapat menyesuaikan dukungan dari pemerintah kepada masyarakat selama pandemic Covid-19 selama belum berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun