Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lonjakan Pasien Covid Habis Lebaran, Siapkah Wisma Atlet?

28 Mei 2021   09:08 Diperbarui: 28 Mei 2021   09:22 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayor Jenderal DR. dr. Tugas Ratmono, Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran (kedua dari kiri) dan Letnan Jenderal Ganip Warsito, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) (kedua dari kanan) ketika meninjau kesiapan RSDC Wisma Atlet Kemayoran menghadapi kemungkinan lonjakan pasien Covid-19 pascalebaran. Foto: dok. rsdc wisma atlet kemayoran

Sudah Siap Sebelum Lebaran

Persiapan RSDC Wisma Atlet Kemayoran menghadapi kemungkinan lonjakan pasien pascalebaran, sudah dilakukan Mayor Jenderal Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, jauh-jauh hari sebelumnya. Pada Rabu (05/05/2021) sore, dalam suasana Ramadhan, saya mewawancarai Mayjen Tugas Ratmono di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Di kesempatan tersebut, ia mengatakan, pada Rabu (05/05/2021) pagi, Charles Honoris berkunjung ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Charles Honoris adalah Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP. Salah satu poin yang ditinjau oleh Charles Honoris adalah tentang kesiapan RSDC Wisma Atlet Kemayoran menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan pasien pascalebaran.

Pada Rabu (05/05/2021) tersebut, tingkat keterisian kamar perawatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran relatif rendah, hanya 22,76 persen. "Artinya, masih tersedia 4.630 tempat tidur, yang siap menampung pasien. Ada 4 tower yang ada di sini, yang di masing-masing kamar tersedia 2 atau 3 tempat tidur," ujar Mayjen Tugas Ratmono.

Ia menyebut, RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada masa puncak lonjakan, pada September 2020 dan Januari 2021, pernah merawat hingga lebih dari 5.000 pasien Covid-19. "Jika lonjakan pasien pascalebaran ini melampaui itu, maka yang pertama-tama dilakukan adalah menempatkan 3 tempat tidur di semua kamar," lanjut Mayjen Tugas Ratmono.

Para tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, mendistribusikan obat-obatan dari pusat logistik di Tower 3 ke sejumlah tower lain yang digunakan sebagai ruang perawatan pasien. Foto: isson khairul
Para tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, mendistribusikan obat-obatan dari pusat logistik di Tower 3 ke sejumlah tower lain yang digunakan sebagai ruang perawatan pasien. Foto: isson khairul
Dengan demikian, dari sisi ketersediaan tempat tidur dan ruang perawatan, RSDC Wisma Atlet Kemayoran lebih dari siap. Begitu juga dengan tenaga kesehatan. Saat ini, tersedia sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mereka terdiri dari dokter, perawat, psikiater, psikolog, tenaga medis lainnya, serta ahli gizi dan logistik.

Dalam konteks libur Lebaran, Mayjen Tugas Ratmono mengacu kepada aturan pelarangan mudik yang sudah ditetapkan pemerintah. Mereka siap siaga di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, bersiap menghadapi kemungkinan terjadi lonjakan pasien. Artinya, ruang perawatan dan tenaga kesehatan dalam kondisi siap. Demikian pula dengan peralatan medis dan obat-obatan.

Bukan Alasan untuk Lengah

Pada Rabu (05/05/2021) tersebut, Mayor Jenderal Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, mengungkapkan, kesiapan rumah sakit dan tenaga kesehatan hendaknya tidak dijadikan alasan untuk lengah. "Sesiap apa pun rumah sakit, kalau warga tidak menaati protokol kesehatan, maka kesiapan itu tak akan pernah cukup," ungkap Mayjen Tugas Ratmono.

Ungkapan Mayjen Tugas Ratmono itu tentu saja cukup beralasan. Melalui keterangan tertulis, pada Jumat (14/05/2021), sehari setelah pelaksanaan shalat Idul Fitri, Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, ketaatan warga terhadap protokol kesehatan mulai kendor. Ia melihat kepadatan di jalanan ketika hari H Lebaran, terutama di kawasan penyangga sekitar Ibu Kota, pergerakan orang mulai leluasa.

Tim liputan Covid-19. Dari kiri ke kanan: Erwin Hadi, Budi Tanjung, Isson Khairul, tim medis RSDC, Didik Wiratno, Mada Mahfud, dan Incha. Mari kita bangkitkan kesadaran bersama untuk menaati protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tanah air. Foto: dok. isson khairul
Tim liputan Covid-19. Dari kiri ke kanan: Erwin Hadi, Budi Tanjung, Isson Khairul, tim medis RSDC, Didik Wiratno, Mada Mahfud, dan Incha. Mari kita bangkitkan kesadaran bersama untuk menaati protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tanah air. Foto: dok. isson khairul
Berdasarkan hasil pantauan secara nasional, sebagaimana dikemukakan Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, kepatuhan penggunaan masker dalam satu pekan terakhir: 55 daerah dari total 359 kabupaten/kota, tingkat kepatuhan warga memakai masker kurang dari 60 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun