Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Butet: Arswendo Selamatkan Hidup Saya

23 Juli 2019   12:28 Diperbarui: 23 Juli 2019   13:25 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktor kawakan dan monolog jempolan Butet Kartaredjasa (kanan) sedang mengungkapkan kebaikan Arswendo Atmowiloto, dalam bidikan video Harry Tjahjono, pencipta lagu Harta Berharga yang jadi soundtrack serial dan film Keluarga Cemara. Hidup menjadi bernilai karena perbuatan baik. Foto: isson khairul

Sules Ningrum dan Marcel Hartawan sedang berbagi nomor kontak. Mereka sudah lama tak bertemu, padahal dulu sama-sama bekerja di media yang dikelola Arswendo Atmowiloto. Dengan saling terhubung, tentu makin terbuka peluang untuk saling berbuat baik. Foto: isson khairul
Sules Ningrum dan Marcel Hartawan sedang berbagi nomor kontak. Mereka sudah lama tak bertemu, padahal dulu sama-sama bekerja di media yang dikelola Arswendo Atmowiloto. Dengan saling terhubung, tentu makin terbuka peluang untuk saling berbuat baik. Foto: isson khairul
Berjuang untuk Kebaikan 
Sekali lagi, Arswendo tidak hanya luwes berbuat baik kepada para penulis seperti kepada Butet Kartaredjasa, Hilman Hariwijaya, dan yang lainnya. Ia juga telaten berbuat baik kepada mereka yang men-support aktivitas menulis. Salah satunya kepada Sules Ningrum, bagian dokumentasi di media yang dikelola Arswendo.

Ketika itu, kami bertiga [saya, Thamrin Sonata, Marcel Hartawan] sedang berbincang ringan di pelataran Gereja Santo Matius Penginjil. Seorang ibu kemudian datang mendekat, lalu langsung menggenggam tangan Marcel Hartawan. Air matanya langsung menetes, membasahi pipinya. Ia kian erat menggenggam tangan Marcel. Saya dan Kompasianer Thamrin Sonata, saling pandang.

Marcel adalah jurnalis, yang pernah aktif di salah satu media yang dikelola Arswendo. "Karena Pak Wendo, saya bisa punya rumah. Pak Wendo yang memperjuangkan permohonan saya," tutur ibu tersebut sesenggukan. Dari situ saya tahu, ia adalah Sules Ningrum. Dulu, ia bukan hanya mengelola dokumentasi, tapi juga menjalin hubungan kelembagaan, seperti dengan institusi Persatuan Wartawan Indonesia [PWI].

Bahkan, tutur Sules lagi, Pak Wendo kerap membantu kelancaran biaya sekolah anak-anak saya. Tiap kali saya pinjam uang ke kantor, Pak Wendo selalu memperjuangkan, agar pinjaman saya disetujui. Mendengar itu, kami bertiga tertunduk. Langsung terbayang Arswendo, yang nyaris selalu tertawa dan penuh humor, ternyata alangkah telaten ia mengayomi orang-orang di sekitarnya.

Kini, Arswendo sudah tutup usia. Ia sudah sampai di batas nafas. Tapi, kebaikannya masih terus dibicarakan, abadi dalam ingatan. Ini menjadi cermin bagi kita semua, untuk senantiasa berbuat baik. Tidak menunda-nunda perbuatan baik. Karena, seperti satu kalimat pendek di atas: induk dari kebaikan adalah perbuatan.

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 23 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun