Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak-anak Pantang Menyerah di Teater Tanah Air, Sebuah Edukasi Alternatif

28 November 2015   11:16 Diperbarui: 28 November 2015   11:39 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

--------------------------

Sekali waktu, datanglah ke TIM, Jakarta. Tiap Minggu sore, di teras gedung Graha Bhakti Budaya (GBB), salah satu gedung pertunjukan di sana, kelompok teater anak-anak, Teater Tanah Air, latihan di sana.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/dari-ruang-terbuka-di-tim-jakarta-teater-tanah-air-jadi-juara-festival-dunia_560bdc43337b61bc0a67bd5c

Dengan alat peraga berupa makanan tradisional, mahasiswi Sanata Dharma, Yogyakarta, mengajak anak-anak bermain hitung-hitungan, lengkap dengan perkalian dan pembagian.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/sains-sejak-dini-studi-matematika-dengan-tempe-dan-apem-di-pinggir-kali_55f57c2ed19273aa048b4567

--------------------------

[1] Anak-anak suka belajar, tetapi jangan digurui. Kalau digurui, mereka melakukan yang disuruh, padahal mereka memiliki energi yang berbeda dan yang unik, melebihi dari apa yang disuruh. Yang terpenting, bagaimana menggali sumber api yang ada dalam diri anak-anak, sehingga mereka hadir dengan keberagaman. Tidak diintervensi. Selengkapnya, silakan baca Jose Rizal, Magma Teater Anak, yang dilansir print.kompas.com, pada Minggu | 18 Oktober 2015.

[2] Mendikbud Anies Baswedan meminta orang tua dan guru memerhatikan pendidikan seni teater, untuk menunjang pembangunan pendidikan di tanah air. Anies Baswedan meminta hal tersebut, saat meresmikan Festival Nasional Teater Anak Anak (FNTA) di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada Senin (31/8/2015). Selengkapnya, silakan baca Buka Festival Teater Anak, Mendikbud Himbau Orang Tua dan Guru Perhatikan Seni Teater, yang dilansir mediaindonesia.com, pada Senin l 31 Agustus 2015.

[3] Seni teater adalah satu instrumen yang penting untuk proses pembelajaran bagi siswa. Melalui teater, mereka punya kesempatan untuk membangun rasa percaya diri, memiliki kemampuan untuk menumbuhkan simpati dan empati. Selengkapnya, silakan baca Teater Nasional Anak, Instrumen Seni Bagi Buah Hati, yang dilansir majalahkartini.co.id, pada Senin | 31 Agustus 2015 | 17:15 WIB.

[4] Sebanyak 510 siswa mementaskan cerita daerah dalam Festival Nasional Anak-anak 2015. Siswa berusia 8-13 tahun yang mengikuti festival itu adalah perwakilan dari sanggar atau sekolah di 34 provinsi di Indonesia. Selengkapnya, silakan baca 510 Siswa Pentaskan Cerita Daerah dalam Festival Nasional Anak 2015, yang dilansir print.kompas.com, pada Senin Siang | 31 Agustus 2015 l 15:44 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun