[caption id="attachment_263000" align="aligncenter" width="442" caption="Kamis 4 Juli 2013, produk suku cadang mobil dan motor ASPIRA dari PT Astra Otoparts Tbk untuk keduakalinya meraih penghargaan Indonesia Original Brand. Penghargaan ini digagas oleh Majalah Swa bekerjasama dengan Swanetwork melalui riset yang dilakukan di beberapa kota besar di tanah air. Foto: aspira.astra.co.id"][/caption] Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)
Inilah inovasi Astra, yang dimulai sekitar 13 tahun lalu. Sparepart asli Indonesia, brand Indonesia, dan available untuk mobil dan sepeda motor berbagai merek.
Tiap tahun, jumlah mobil dan sepeda motor terus bertambah. Tahun lalu, ada 77,7 juta sepeda motor dan 9,5 juta mobil pribadi yang berseliweran di jalanan Indonesia. Semuanya merek luar, kita semata-mata hanya sebagai konsumen. Sampai kapan? Belum ada yang bisa memastikan, sampai kapan bangsa ini terlena menikmati produk otomotif buatan bangsa lain. Spirit untuk merintis industri otomotif dalam negeri, sudah didengungkan sejak lama, tapi belum juga membuahkan hasil.
Sementara itu, produsen otomotif dari berbagai negara tiada henti membanjiri negeri ini dengan berbagai varian produk mereka. Maka, jadilah Indonesia berada di urutan pertama sebagai negara dengan jumlah kendaraan terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Bandingkan dengan jumlah kendaraan pada kurun waktu yang sama di Thailand yang hanya 25,29 juta unit, Vietnam 14,51 juta unit, Malaysia 7,28 juta unit, serta Filipina 2,15 juta unit. Apakah ini membanggakan? Atau, menyedihkan?
Menyiasati Segala Keterbatasan
Boleh jadi, salah satu faktor penyebab belum kesampaiannya negeri ini memiliki mobil nasional, karena minimnya sumber daya manusia yang relevan dengan industri otomotif. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mencatat, jumlah insinyur dan lulusan diploma jurusan teknik hingga tahun 2012 di Indonesia hanya 600 ribu orang. Data itu sudah meliputi seluruh generasi, hingga yang baru lulus tahun tersebut.
Saya tidak punya data, berapa persen dari jumlah insinyur tersebut yang terkait langsung dengan industri otomotif. Yang jelas,jumlah tersebut tertinggal jauh jika dibandingkan negara lain. Dengan China, misalnya. Negeri Tirai Bambu itu mampu menghasilkan 250 ribu insinyur setiap tahun. Jika mengingat bahwa jumlah mahasiswa bidang teknik di Indonesia hanya sekitar 5 persen dari total mahasiswa mulai dari level diploma hingga strata satu, alangkah panjangnya waktu yang harus dilalui untuk mencapai posisi China, saat ini. Pada saat yang sama, industri mereka tentu sudah melesat jauh.
Keterbatasan sumber daya manusia ini justru disiasati William Soeryadjaya secara kreatif. Om William, demikian sapaannya, sebagaimana kita tahu, adalah pendiri PT Astra International. Pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat, 20 Desember 1922, ini, secara kreatif merumuskan jalan bagi Indonesia untuk memasuki dunia industri otomotif. Dengan pertumbuhan kendaraan yang melaju cepat dari tahun ke tahun, dengan pengalaman sebagai pemegang sejumlah merek otomotif internasional, Om William secara strategis memproduksi sparepart di Indonesia, dengan merek asli Indonesia: Aspira.
Aspira yang diproduksi anak perusahaan PT Astra International, PT Astra Otoparts, mulai diluncurkan ke publik, 01 Januari 2000. Bagaimana produk dan merek Aspira ini dikembangkan? Ini petikan wawancara swa.co.id, Jumat, 12 Juli 2013, dengan Yusak Kristian, chief operating officer (COO) Astra Otoparts:
Aspira ini benar-benar dimiliki Astra, yang dalam hal ini Aspira merupakan produk dan juga brand Indonesia. Aspira, totally, 100% merupakan merek Indonesia. Secara kualitas, kami jamin sebagai kualitas Astra. Product range kami, lengkap dan sangat luas. SKU (Stock Keeping Unit) kami sudah mencapai ribuan jumlahnya. Aspira tersedia untuk semua jenis merek sepeda motor dan mobil. Semua ini menjadi spirit kami untuk menjadi lebih besar ke depannya.
Inovasi Astra, Terobosan Indonesia
Inovasi yang dilakukan Astra sejak sekitar 13 tahun lalu itu, sudah membuahkan hasil. Sampai Juni lalu, Astra Otoparts http://www.aspira.astra.co.id/ berhasil mencatatkan laba bersih Rp 518,61 miliar. Angka itu setidaknya menunjukkan terus tumbuhnya kepercayaan masyarakat negeri ini terhadap produk dalam negeri. Ini tentu jauh lebih bernilai, mengingat behavior bangsa kita yang lebih gandrung pada produk import ketimbang produk bangsa sendiri.
Om William sejak awal sudah menyadari behavior tersebut. Namun, keyakinannya yang tinggi pada kemampuan bangsa sendiri, memotivasinya untuk melakukan terobosan Aspira ini. Yang juga menguatkan motivasinya adalah karena kepercayaan masyarakat yang sudah tinggi pada Astra International sebagai automotive company, yang menjadi induk usaha Astra Otoparts. Dengan kata lain, tak mungkin anak perusahaan Astra memproduksi sukucadang Aspira dengan kualitas rendah, karena itu sama saja dengan Astra membanting-jatuh reputasinya sendiri.
Dalam 13 tahun perjalanan Aspira memproduksi onderdil mobil dan sepeda motor, sesungguhnya itu merupakan ujian publik yang sudah cukup panjang. Sekaligus, juga masa yang cukup panjang untuk menegaskan, betapa kemampuan bangsa Indonesia dalam memproduksi sukucadang mobil dan sepeda motor, tak bisa dipandang enteng. Bahwa hingga saat ini Indonesia belum mampu memproduksi sepeda motor dan mobil utuh sebagai brand nasional, itu memang realitas yang tak bisa diingkari. Namun, bukan tidak mungkin, kemampuan memproduksi sparepart Aspira ini akan menjadi motivasi yang kuat hingga suatu saat kelak Indonesia mampu memproduksi sepeda motor dan mobil yang benar-benar asli brand Indonesia.
Karena itulah, secara keseluruhan, inovasi Astra dengan onderdil Aspira http://www.aspira.astra.co.id/ ini bisa dipandang sebagai sebuah terobosan Indonesia untuk memasuki industri otomotif. Demi menjaga serta terus meningkatkan kualitas produk Aspira, Astra Otoparts dengan sungguh-sungguh membangun Engineering Development Center (EDC). Secara berkesinambungan, EDC inilah yang menjalankan fungsi Research and Development, sebagai landasan untuk menciptakan produk baru dan sebagai tolak-ukur dalam mengevaluasi tiap produk yang sudah dihasilkan agar benar-benar handal untuk digunakan masyarakat luas.
Reputasi Astra Otoparts
Waktu membuktikan bahwa reputasi Astra Otoparts yang memproduksi Aspira, gemanya sudah melampaui batas-batas negara. Buktinya, sejumlah industri otomotif dari beberapa negara di dunia mulai mendekati kampiun perusahaan otomotif ini. Selain karena tergiur oleh pasar otomotif dalam negeri yang gemuk, juga karena penguasaan teknologi otomotif oleh sumber daya manusia dalam negeri dinilai sudah memadai.
Sebagai perusahaan otomotif yang fokus pada bidang sparepart, komponen, sukucadang, dan onderdil sepeda motor serta mobil, belum lama ini Astra Otoparts berkongsi dengan produsen ban terkemuka asal Italia, Pirelli Tyre S.p.A. Keduanya membentuk anak usaha bernama PT Evoluzione Tyres (Evoty). Astra Otoparts menguasai 40 persen saham Evoty. Tira Ardianti, Head of Investor Relations Department PT Astra International Tbk, dalam kompas.com- Kamis-22-08-2013-09:05 WIB, Pabrikan Asing Mendekati Grup Astra, mengatakan:
Bulan lalu, Evoty melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan pabrik ban di Subang, Jawa Barat. Selain memproduksi ban merek Pirelli, pabrik ban ini juga akan memproduksi ban sepeda motor merek Aspira. Selama ini, Astra Otoparts menjual ban Aspira yang diproduksi oleh pabrik tersendiri.
Belum lama ini, Astra Otoparts juga menggandeng perusahaan asal Jepang, Toyoda Gosei Co. Ltd, membentuk anak perusahaan bernama PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia (TGSSI) untuk memproduksi setir mobil dan airbag. Saat ini, TGSSI tengah membangun pabrik baru yang ditargetkan rampung pada akhir 2013.
Kerjasama dengan industri otomotif kelas dunia yang sudah berpengalaman, tentu dengan sendirinya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam negeri di bidang otomotif. Hal ini tentu juga akan meningkatkan kualitas sparepart, komponen, sukucadang, dan onderdil Aspira secara keseluruhan.
Om William memang telah wafat pada 02 April 2010. Tapi, Aspira http://www.aspira.astra.co.id/sebagai salah satu rintisannya, telah mewujud menjadi sparepart, komponen, sukucadang, dan onderdil sepeda motor dan mobil yang membanggakan masyarakat Indonesia. Sungguh, banggaASPIRA.
Jakarta 02-08-2013
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI