Mohon tunggu...
Pelupessy Is
Pelupessy Is Mohon Tunggu... Penulis - is pelupessy

teruslah menulis, jika itu melenyapkan sunyi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Balada Markonah

13 Februari 2018   20:10 Diperbarui: 14 Februari 2018   04:19 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan aku pun mulai paham bahwa ternyata tuturan-tuturan bijak mpok markonah di sosial media Cuma fatamorgana belaka!!, tak heran gadget  segeda cermin itu selalu dibawa-bawa bak gadis-gadis millennia!!

Sayang sekali perilaku mpok onah  ini!! sambil kepalaku ku usap-usap  mikirin bang "Namiin" sosok pendiam yang rajin ibadah,  setiap kali sholat maghrib di mushalla ujung gang itu dalam dua minggu ini sosok bang namiin  tiba-tiba membuat haru-biru hatiku.

Dan malam itu pukul 12.15 WIB, dalam posisis yang belum bisa tidur dan dalam kebingungan sambil memainkan ponsel dan negecek sms banking, siapa tahu  ada yang masuk sambil berharap sms  banking berdering member tanda!! Hehehe??

Siapa tau duit tulisan masuk tadi, gumanku!!...

Ah!!! duit tulisan belom dibayar juga sama penerbit??, tau tuh tabloid ecek-ecek sok-sokan nerima cerpenku !!dah dimuat juga!! "bayaran" kagak!!!.  

Ahhh hidup??? Lirihku sambil membaayangi hal-hal yang gak penting... Ditambah pusing mikir skripsi yang belum kelar-kelar, dompet yang makin menipis!!, auhh ahh nih hidup!!. Ditambah si " imel" curhatin masalahnya, sudah itu pelakunya aku kenal baik lagi!!!. Dunia!!! Oh Dunia????

Tok.. tok ..tok Johan.. johan.., tepat pukul 12.30 jarum jam arlojiku,

suara panggilan yang kuingat!! Ya hamdun ada apa!! Sambil berdiri membuka pintu kamar, kulihat nafas hamdun tersengal-sengal??, Ada apa "dun " tanyaku??.

Ada pembunuhan !! mpok markonah tewas dalam kondisi yang parah, leher dan kemaluannya disayat-sayat!!. Sambil berbincang-bincang!!, hamdun berucap bahwa warga mengetahui  kejadian itu, setelah anaknya" si Rita" berteriak histeris melihat ibunya dah tewas!!! Rita ini masih berumur 4 tahun! Kasihan bangat Rita?? anak sekecil ini harus kehilangan ibunya, sementara pas kejadian itu, bang Namiin lagi ke luar kota. Saya dan johan pun bergegas ke TKP rumah mpok Markonah, terlihat polisi sibuk mengolah TKP sambil mecari-cari barang bukti atas kasus ini.

Dua hari sejak kasus itu di kampus, saat sedang duduk di kantin.. tiba-tiba Imel menghampiriku sambil membawa Koran yang berisi kelanjutan pembunuhan "Markonah" .

Headline kolom krimal ini berbunyi " PEMBUNUH MARKONAH ADALAH SUAMINYA"!!!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun