Rabat - Menteri Luar Negeri Togo, Integrasi Afrika dan Togo di Luar Negeri, Robert Dussey, mengumumkan pada Selasa (7/6/2022) di Rabat terkait pembukaan Konsulat Jenderal negaranya di Dakhla, Maroko.
Dussey membuat pengumuman ini pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri, Kerjasama Afrika dan Maroko di luar negeri, Nasser Bourita, menyusul pembicaraan bilateral di sela-sela partisipasinya dalam Pertemuan Tingkat Menteri pertama Negara-negara Afrika Atlantik.
"Langkah ini mencerminkan sekali lagi dukungan terus-menerus dari Republik Togo untuk keutuhan wilayah Kerajaan Maroko dan ikatan kuat yang menyatukan dua Kepala Negara, Yang Mulia Raja Mohammed VI dan saudaranya, Yang Mulia Tuan Faure Gnassingb, Presiden Republik Togo," kata diplomat top Togo itu.
FM Togo memperbarui dukungan konstan negaranya untuk solusi politik yang dinegosiasikan, konsensual dan final dalam kerangka kedaulatan Kerajaan Maroko, persatuan nasionalnya, dan integritas teritorialnya, seperti dikutip Mapnews.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pembicaraannya dengan rekannya dari Maroko, Dussey memuji upaya PBB sebagai "kerangka kerja eksklusif untuk mencapai solusi yang realistis, praktis, dan langgeng untuk sengketa Sahara.
Dalam konteks ini, Dussey menekankan pentingnya menghormati norma dan prosedur dalam tubuh Uni Afrika (AU), menegaskan kembali relevansi Keputusan 693 KTT Kepala Negara dan Pemerintah AU pada Juli 2018, yang telah diabadikan kompetensi eksklusif Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pengelolaan sengketa regional atas Sahara Maroko.
Sementara itu, Bourita memuji posisi Togo yang konsisten terkait keutuhan wilayah Kerajaan dan menyambut baik keputusan negara itu untuk membuka konsulat jenderal di Dakhla.
Keputusan ini merupakan sumber kepuasan bagi semua orang Maroko, mencerminkan dukungan terus-menerus dari Republik Togo untuk kedaulatan Kerajaan dan integritas nasional dan teritorialnya," kata menteri tersebut.
