Mohon tunggu...
Isnan Surya Andira
Isnan Surya Andira Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - sedang berjalan

tetaplah berjuang walaupun sering gagal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Moderasi Beragama sebagai Penguat Nilai-nilai Kebangsaan

1 Desember 2021   12:45 Diperbarui: 1 Desember 2021   13:14 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terlalu ke kanan artinya apa adanya dalam Alquran dan Hadits dan terlalu ke kiri yaitu terlalu memudahkan agama atau liberal. Contoh penggunaan jilbab.

Bagaimana sih prinsib dan pemahaman Moderasi Beragama?

Pada prinsib yang pertama atau yang terlalu ke kanan wanita wajib berjilbab dan menurtup seluruh anggota badan kecuali mata dan telapak tangan. 

Namun pada prinsib yang kedua atau yang terlalu ke kiri, yang penting tertutuplah aurat wanita. Dalam hal ini UIN Walisongo mewajibkan seluruh mahasiswa perempuan untuk mengenakan hijab namun tidak terlalu berdasar pada prinsib yang pertama atau pun prinsib yang kedua, artinya mahasiswa wajib mengenakan hijab namun masih terlihat wajahnya dan tidak dituntut untuk menggunakan hijab yang besar.

Pemahaman pemahaman seperti ini sangat penting. Karena jika bermoderat maka itu akan jauh lebih mudah dalam beragama. Jangan menyusahkan sendiri, pada dasarnya agama itu mudah namun jangan dimudahkan. Contoh sholat isya kan waktunya sampai subuh sholat jam 4 saja lah, tidak boleh seperti itu, apabila kita bisa melakukannya tepat waktu mak kita lakukan namun apabila tidak dapat melakukannya dengan tepat waktu karena suatu hal yang mendesak maka bisa mundur sedikit dengan catatan waktunya sholat Isya masih ada.

Megapa perlu adanya moderasi beragama?

Moderasi beragama sangat perlu dilakukan, terutama pada generasi generasi milenial ini. Karena di era milenial ini memiliki berbagai tantangan contohnya adalah munculnya fenomena hijrah, kemudian banjirnya informasi, popularitas keilmuan,dan kemudian pandangan etnosivisme agama.

Di era ini belajar agama tidak harus di Pesantren ataupun di Madrasah, namun ias lewat virtual sperti banyak sekali yang mengadakan pesantren virtual atau madrasah virtual, yang dapat belajar agama lewat gadget. Namun di dunia maya perlu adanya seleksi dalam memperoleh informasi. Jangan sampai kita terjebak pada model pemahaman yang terlalu ke kanan ataupun yang terlalu ke kiri.

Dimana mana sudah disebutkan bahwa indicator moderasi beragama adalah komitmen terhadap kebangsaan. Yang pertama dari moderasi beragama yaitu ialah tentang komitmen kebangsaan yakni penerimaan terhadap berbangsa bernegara yg berdasar pada konstitusi UUD dan regulasi regulasi dibawahnya.

 Apabila kita berfikir bahwa Negara Indonesia bertentangan dengan syariat syariat islam maka moderasi beragamanya perlu dipertanyakan. Karena hal ini sangat salah besar.

 Indonesia yang memiliki banyak tradisi dan budaya dianggap bertentangan dengan syariat islam ini salah besar. Karena pada saat Walisongo menyebarkan agama islam mereka mampu menggunakan budaya tersebut sebagai media dakwah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun