Mohon tunggu...
Shinee_na
Shinee_na Mohon Tunggu... -

Shinee_na

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serba-serbi Seorang Santri

16 April 2018   08:37 Diperbarui: 16 April 2018   09:02 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa definisi seorang santri bagi teman-teman semua? mereka yang berpakaian koko, lengkap dengan sarung dan kopyah dikepala ataukah mereka yang berpakain muslimah dan berjilbab lebar? Ahh... saya kira pandangan teman-teman semua lebih dari itu bukan? Iya, seorang santri tidak terbatas dengan beberapa lembar kain itu saja melainkan lebih dari itu seorang santri ialah mereka yang bisa menempatkan diri dimanapun ia berada dan memberikan pengaruh positif kepada lingkungannya. Tentu, teman-teman semua memiliki sudut pandang yang bermacam-macam mengenai definisi seorang santri ini.

Sedikit bercerita, saya sendiri mengenal istilah santri sejak beberapa tahun lalu dan tentu cukup banyak pengalaman dan kisah yang menarik mengenai hal ini. Baik itu pengalaman suka maupun duka, yang pasti semuanya akan menjadi kenangan tersendiri bagi saya.  Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya akan berbagi cerita dan pengalaman  pada teman-teman semua dengan topik yang membahas hal-hal seputar santri. Semoga teman-teman tidak bosan ya heheheh.

Tidak dapat dipungkiri bahwa istilah santri memang erat kaitannya dengan pondok pesantren. Tak sedikit dari masyarakat kita yang berpendapat bahwa santri ialah mereka yang menempuh pendidikan agama di pondok pesantren. Terlepas dari hal tersebut, Indonesia sendiri merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam.

Jadi, sudah tidak asing lagi dengan kehadiran lembaga pendidikan agama pondok pesantren yang menyebar di seluruh wilayah nusantara. Di pulau jawa contohnya, pondok pesantren akan sangat mudah kita jumpai dan otomatis juga kita akan berjumpa dengan para santri. Kabupaten jombang salah satunya, kabupaten yang mendapatkan sebutan sebagai kota santri karena terdapat banyak pondok pesntren yang ada di kota tersebut.

Pertama, saya akan mengulas mengenai kegiatan seorang santri dari bangun tidur hingga tidur lagi. Seorang santri yang hidup di sebuah pondok pesantren dibiasakan untuk bangun pagi. Selain untuk sholat malam, bangun pagi juga dilakukan untuk menghindari antrian mandi yang sangat panjang sebab pada umunya kamar mandi yang ada di pondok memang jumlahnya terbatas jika dibandingkan dengan jumlah santri yang ada. 

Perbandingannya 1 kamar mandi bisa jadi untuk 15 sampai 20 santri. Oleh sebab itu, sudah sangat lumrah kalau kita jumpai kamar mandi di pondok jam setengah tiga pagi sudah cukup ramai. Nah, setelah mandi biasanya para santri ada yang melaksanakan sholat malam, membaca al-qur'an, atau belajar sembari menunggu adzan shubuh. Tak jarang jika kantuk menyerang mereka akan tertidur dalam keadaan duduk sambil masih membawa al-qur'annya atau masih memakai mukena. Namun, ada juga yang memilih tidur pulas dan bangun jam 4 kemudian harus mengantri lama di kamar mandi. 

Kalau sudah begini sebutan santri kian terasa karena ada yang mengistilahkan santri sebagai singkatan dari "sabar mengantri" hehehehe. Beberapa pondok pesantren juga menerapkan berbagai cara untuk membangunkan para santrinya. Salah satunya melalui bel, tepuk-tepuk, ketok-ketok pintu, sampai menyemprotkan air menggunakan samprotan burung, unik bukan? Nah, untuk kegiatan selanjutnya yaitu jamaah sholat shubuh dilanjutkan membaca dzikir-dzikir hingga pagi ada juga yang setelah shubuh (sholat berjamaah memang lebih diutamakaan di pondok) dilanjutkan dengan membaca al-qur'an bersama, atau kegiatan yang lain seperti mengaji kitab dan belajar bahasa (b.arab dan b.inggris). 

Setelah kegiatan pagi selesai para santri biasanya akan sarapan terlebih dahulu dan ini tergantung kebijakan tiap-tiap pondok pesantren mengenai jatah makan yang diberikan, ada yang makan 3x sehari ada yg juga 2x saja. Saat mengambil makan para santri juga dibudayakan untuk mengantri.

Kegiatan santri selanjutnya yaitu pergi ke sekolah atau kampus bagi yang masih melanjutkan studinya sedangkan bagi yang tidak biasanya akan menetap di pondok untuk memperdalam ilmu agama atau menghafalkan al-qur'an.  Kemudian untuk kegiatan sore hari para santri biasanya diisi dengan kegiatan mengaji diniyah, atau kegiatan keagamaan lainnya dan kegiatan ini akan menyambung hingga menjelang jamaah isya'. 

Sebelumnya, para santri juga diberikan waktu untuk makan sore atau makan malam yang sudah dijadwalkan di pondok masing-masing. Usai jamaah isya para santri akan belajar bersama (bagi yang masih sekolah) hingga jam 9 atau setengah 10. Sedangkan bagi santri kalangan mahasiswa  biasanya akan diisi mengaji terlebih dahulu hingga jam 9 barulah setelah itu belajar dan kemudian tidur.

Sebutan santri di pondok juga ada bermacam-macam lho teman-teman. Ada istilah santri kalong yakni santri yang ikut mengaji dipondok namun tidak tinggal di pondok. Kemudian santri kilatan mirip dengan santri kalong yaitu santri yang ikut mengaji dan tinggal di pondok akan tetapi hanya beberapa saat saja biasanya pada bulan ramadhan santri kilatan ini jumlahnya akan membludak. Selanjutnya abdi ndalem, yakni santri yang dekat atau sering membantu mengurusi segala sesuatu yang ada di ndalem (rumah pengasuh pondok), dan yang terakhir yaitu santri siluman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun