Mohon tunggu...
Shinee_na
Shinee_na Mohon Tunggu... -

Shinee_na

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teror "Bullying" Kembali Hadir

4 Maret 2018   12:10 Diperbarui: 4 Maret 2018   12:42 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: taramckinney.com

"Bullying". Kata yang sangat familiar di lingkungan kita saat ini. Beberapa pekan yang lalu ada sebuah kasus yang sempat menggegerkan masyarakat desaku. Kasus ini diawali dengan hal yang sering kita anggap remeh yakni aksi segrombolan anak yang mengejek seorang anak berketurunan india tamil yang masih duduk di kelas 3 SD. Mereka sering melontarkan kata "gosong dan pereng" (dalam bahasa Jawa istilah tersebut digunakan untuk mengartikan kata hitam legam) untuk memanggil anak india tersebut karena warna kulitnya. Hal itu sebenarnya sudah terjadi cukup lama, dan puncaknya beberapa pekan yang lalu saat sang anak india tersebut tiba-tiba menghilang dalam kurun waktu satu hari. Keluarga sang anak serta masyarakat desaku pun berbondong mencari.

Akhirnya mereka menemukan anak tersebut di sawah yang sangat jauh dari desaku. Setelah ditelusuri motif apa yang menyebabkan sang anak kabur dari rumah yaitu akibat ejekan teman-teman sekolah dan teman sepermainan di lingkungannya. Aku mengetahui cerita ini dari ibuku yang menelfonku beberapa menit yang lalu dan aku sagat menyayangkan hal ini terjadi.

Sebenarnya beberapa dari kita tidak menyadari bahwa bullying ini sudah melekat dalam diri masyarakat kita. Tengok saja kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah maupun kampus sejak dulu. Mirisnya beberapa orang menganggap hal ini merupakan hal yang lumrah. Tanpa kita sadari, kita memang kerap kali melakukan bullying ini secara terus menerus dan jika dibiarkan maka, kasus diatas akan kembali terulang. Oleh karena itu, agar hal-hal yang lebih mengerikan ini tidak terjadi maka kita harus mengetahui bentuk-bentuk dari tindakan bullying tersebut.

Bullying sendiri terbagi dalam berbagai macam tindakan. Mulai dari bullying verbal yang kerap kita jumpai hingga Bullying Sosial yang berdampak pada faktor sosial si korban yang akan terkucilkan oleh lingkungan sekitarnya hingga ditinggalkan orang-orang terdekatnya. Nah, berikut ini bentuk-bentuk dari tindakan bullying yang harus kita fahami.

a. Bullying Verbal.

Bullying Verbal merupakan salah satu bentuk tindakan bullying menggunakan perkataan. Segala bentuk ucapan atau perkataan yang terlontar dari mulut seseorang dengan tujuan untuk menjatuhkan harga diri, maupun mental dari lawan bicaranya baik sengaja maupun tidak sengaja adalah bentuk dari bullying verbal ini. Jadi, ketika ada seseorang yang mengejek, mencemooh, atau menghina lawan bicaranya maka hal ini sudah bisa dikategorikan sebagai tindakan bullying.

Sedangkan sasaran utama dari tindakan bullying verbal yang kerap kita jumpai saat ini tak lain yakni masalah "sara" seperti kasus diatas. Sebagian dari kita mungkin tidak menyadari bahwa bullying verbal kerap kita lakukan dengan orang-orang terdekat kita. Seperti saat kita memanggil nama teman kita yang bertubuh besar dengan panggilan gajah, gendut, gembrot, dll. Padahal kita tahu bahwa dia juga telah memiliki nama yang telah diberikan kedua orang tuanya namun kita tetap mengabaikan hal tersebut dan memanggilnya dengan istilah-istilah yang jauh dari kata sopan.

b. Bullying Fisik.

Selain bullying verbal, tindakan bullying yang patut dihindari adalah bullying fisik. Jika melihat tindakan bullying verbal yang menggunakan ucapan maupun perkataan sebagai media dari tindakanya maka, berbeda halnya dengan bullying fisik yang menggunakan serangan fisik sebagai media bullying nya. Segala macam tindakan yang dilakukakan seseorang dan mengarah pada tindak pelecehan maupun penyerangan adalah bentuk dari tindakan bullying fisik ini. bentuk dari bullying fisik yang kerap kita jumpai diantaranya pemukulan, penjambakan, penendangan, hingga penyerangan. Bullying fisik ini juga sangat rawan terjadi di lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi.

Masih tergambar jelas beberapa kasus bullying yang sempat mencuat di permukaan tahun 2017 lalu hingga menelan korban salah satu kampus di Negri ini, miris memang. Namun, itulah faktanya. Kasus bullying fisisk ini memang tak ada hentinya, bahkan salah satu drama Korea  "School 2015" yang menampilkan kasus bullying fisik di lingkungan sekolah membuktikan bahwa kasus bullying ini terjadi dimana saja tak perduli Negara mana itu memang benar adanya.

 c. Cyberbullying.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun