Momen-momen istimewa hadir dalam hidupku, ada kebahagiaan dan kesedihan datang silih berganti. Namun Tuhan Maha tahu kapan datangnya kebahagiaan itu kepada kita dan tidak dapat kita ketahui. Seperti yang pernah Saya alami beberapa tahun kebelakang, dimana Saya sedang berjuang untuk menyelesaikan kuliah pasca sarjana agar bisa segera lulus. Selain kebutuhan biaya juga waktu dan pikiran untuk membuat tesis, karya ilmiah dan sidang yang cukup lama untuk saya kerjakan. Belum lagi situasi negara dalam kondisi pandemi covid-19, sehingga usaha menyelesaikan semua itu agak lambat dan dalam ketidakpastian.
Dalam pekerjaan, Saya juga sedang mengajukan kenaikan pangkat/golongan yang ternyata ada kesalahan sedikit administrasi sehingga Saya harus memperbaiki kekurangannya. Tentunya untuk mengurus perbaikan ini juga harus bolak-balik ke dinas dengan berbagai konsolidasi baik dengan rekan di sekolah maupun dengan disnas. Saya harus mengajukan lagi persyaratan agar bisa turun surat kenaikan pangkat ini.
Di Rumah isteri juga sibuk untuk mengikuti PPG dalam jabatan dengan sistem daring. Untuk PPG ini Isteri menggunakan komputer dan jaringan wifi di rumah. Sesekali Ia melakukan zoom atau gmeet di sekolah untuk waktu beberapa bulan. Untuk kegiatan ini, walaupun biaya diklat ditanggung pemerintah, Ia harus mengurus administrasi persyaratan dan juga perangkat untuk daring.
Saat-saat seperti ini, isteri memasang jaringan wifi, meminjam printer dan memesan komputer karena komputer yang ada digunakan oleh sekolah untuk ANBK. Setelah itu isteri juga melakukan persiapan untuk tes PPPK sehingga keuntungannya adalah materi untuk tes dan PPG hampir mirip dan ketika tes, nilainya sangat memuaskan. Walaupun waktu itu hasil tes ditentukan oleh nilai dari usia, sertifikasi dan juga persaingan dengan rekan di tempat mengajar.
Saya ingat di hari Saya akan mengambil ijazah  Saya harus ke kampus untuk menyerahkan kopian ijazah dan CD nya. Ternyata ada bagian tesis yang belum tercantum dan petugas perpustakaan menyarankan untuk mengerjakan hari itu juga. Waktu itu bulan puasa sehingga Saya menghibur diri untuk mengerjakannya sambil menunggu magrib. Setelah selesai, akhirnya Saya menyerahkan tesis ke perpustakaan dan bisa mendapat rekomendasi untuk mengambil ijazah walaupun dengan tanpa wisuda.
Saya tidak mengikuti wisuda karena memang kondisi keuangan keluarga tidak dalam kondisi baik-baik saja. Saya hanya membayar yang wajibnya saja. Ibu Prof. pembimbing Saya menghibur Saya dan mengatakan bahwa suami beliau ketika lulus juga  tidak ikut wisuda, dan menyarankan Saya agar difoto walaupun meminjam toga sebagai kenang-kenangan.Â
Saya sangat bahagia ketika perjuangan selama 3 tahun mengikuti kuliah dan bimbingan akhirnya menghasilkan ijazah sebagai suatu pencapaian diri. Walaupun dalam angan-angan Saya dapat membawa keluarga untuk wisuda, namun kondisi yang membuat momen membawa kedua orang tua dan keluarga tidak terpenuhi.
Dalam perjalanan pulang mengendarai motor, teringat Saya akan ayah saya yang sudah meninggal. Beliau meninggal ketika Saya sedang kuliah dan bahkan yang membuat sedih adalah ketika saya akan berangkat kuliah, Saya mengunjungi ayah Saya yang sedang sakit. Sehingga ketika beliau harus diinfus di rumah namun menolak untuk berobat lebih lanjut. Dan Saya pun sampai tidak jadi berangkat kuliah ke kampus yang jaraknya 2 jaman dari rumah.
Dan ketika Saya ingin memberikan kabar kepada ayah bahwa Saya telah lulus, ternyata beliau telah kembali ke haribaan-Nya. Ketika mngendarai motor ini Saya sampai meneteskan air mata tanpa terasa. Dan Saya baru sadar bahwa waktu itu sedang puasa dan takut batal dengan kondisi ini. Lalu Saya mampir dulu di mesjid untuk melaksanakan shalat dan mendoakan almarhum ayah.
Setelah shalat, Saya melanjutkan kembali perjalanan ke rumah. Dan di ruamah, Saya mendapat kabar dari isteri bahwa SK kenaikan pangkat sudah ada untuk diambil besok hari. Selain itu isteri juga mendapat kabar bahwa SK PPPK yang ditunggu-tunggu sudah turun. Ternyata di hari itu semua yang ditunggu-tunggu terwujud dan membuat Saya heran. Ternyata Tuhan dengan kehendak-Nya bisa memberikan apa yang kita khawatirkan dan jadi masalah kita terjawab semua.