Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tukang Bengkel Sang Penolong

24 April 2022   06:11 Diperbarui: 24 April 2022   06:17 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin sewaktu saya ke Bogor dengan naik motor, di awal perjalanan tiba-tiba motor mati. Pulang juga jauh, lalu coba menjalankan motor dengan membiarkan motor bergerak di jalan yang menurun siapa tahu motor akan hidup dan bunyi, tapi hanya sebentar. Di hari puasa ini untuk bergerak  ekstra terasa berat. Sampai jarak untuk menggelindingkan motor begitu jauh. 

Terbayang urusan yang harusnya bisa selesai hari ini ternyata gagal karena motor mogok. Lalu mata ini mencari-cari tukang bengkel dan ternyata yang ada adalah bengkel mobil. Dan akhirnya saya menemukan sebuah bengkel kecil yang peralatannya  tak begitu lengkap.  Ada perasaan menganggap remeh tukang bengkel tersebut. Tapi karena tidak ada tukang bengkel lain, saya tidak ada pilihan. 

Pertama-tama tukang bengkel itu membuka bagian-demi bagian motor bagian luar, dan hati saya masih belum percaya apakah ia bisa memperbaiki motor saya. Tapi melihatnya bekerja membuat saya mulai berubah pikiran, tukang bengkel tersebut membuka baud-baud dengan cepat. Saya bisa menilainya bekerja dengan cepat karena saya membandingkan dengan tukang bengkel yang lain yang juga mengerjakan hal yang sama. 

Setelah selesai membuka tutup body motor,  tukang bengkel itu mulai memeriksa sesmua bagian yang menyebabkan listrik motor tidak berfungsi dan motor tidak bisa dihidupkan. Mulai dari pul motor yang ternyata masih baik sampai kondisi bagian-bagian yang pital. Terakhir dia memeriksa kontak motor. Dan ternyata itulah penyebab mesin motor tidak bisa hidup. Padahal kontak motor baru saya ganti kurang dari dua bulan yang lalu.

Penyakit motor tidak bisa hidup ini beberapa kali terjadi setelah saya mencuci motor dengan steam. Sang pekerja steam begitu teliti membersihkan motor sampai ke bagian dalam motor. Dan ketika selesai, motor tidak bisa dihidupkan. memcoba dengan bantuan pemilik steam mengeringkan busi, tetap saja motor tidak bisa hidup. Lalu motor dibawa ke bengkel dan dikeringkan bagian -bagian jalur kabel listriknya sampai akhirnya busi juga diganti. Dan akhirnya motor bisa kembali normal. 

Beberapa minggu motor bisa dipakai dengan baik, tiba-tiba ketika pulang dari bertugas motor tiba-tiba melemah dan mati. Dicoba diselah motor tidak nyala. Lalu di jalan menurun motor digelindingkan dan dimasukan gigi dan akhirnya hidup. Setelah itu motor bisa normal kembali beberapa hari sampai kejadian ini terulang kembali. Ketika dicoba dengan cara yang sama  motor hanya hidup sebentar dan mati lagi.

Mungkin motor ini kontaknya bermasalah karena terkena air ketika disteam. Setelah di coba beberapa kali, konci kontak dikasih minyak akhirnya motor bisa normal kembali. 

Si amang tukang bengkel memeriksa kondisi motor dengan mengendarai motor saya dan  menemukan remnya kurang berfungsi. Saya minta untuk membetulkannya. Setelah itu motor dipasangkan kembali bagian-bagian luarnya dengan cermat dan cepat. Ia hanya memakai alat yang sederhana, namun semua bagian terpasang dengan baik. 

Bagian rem juga ia perbaiki dengan pas, sampai akhirnya tukang bengkel tersenyum tanda pekerjaannya selesai. Dan setelah ditanya upahnya, ia hanya minta harga cukup murah.  Akhirnya saya bisa berangkat ke bogor dengan motor yang sehat walafiat. Mesin motor lebih prima dan remnya lebih pakem untuk perjalanan yang jauh dan penting ini. Betapa besar jasa tukang bengkel dalam membantu kesulitan saya di perjalanan.  

Andaikan tidak ada tukang bengkel, tentunya saya masih berkutat dengan motor, dan saya tidak akan bisa menyelesaikan urusan saya di Bogor dan urusan yang lainnya. 

Kemudian saya mengambil hikmahnya adalah jangan menilai bengkel hanya dari kelengkapan alat-alatnya, tapi juga kemampuan orangnya. Betapa pentingnya menghargai berbagai profesi, karena profesi apapun bila dilakukan dengan niat menolong orang lain itu sangat mulia.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun