Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Harga Perjalanan Menuju Tempat Tugas

8 April 2022   22:59 Diperbarui: 8 April 2022   23:24 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertama bekerja di sebuah sekolah yang jaraknya kurang lebih 2 Km, saya tempuh dengan jalan kaki. Apabila waktunya terlalu mepet, maka terpaksa saya naik ojek yang waktu itu saya bayar Rp. 3000. Tapi pulangnya biasa jalan kaki melewati pematang sawah karena lebih dekat. Gaji waktu itu masih sekitar seratus ribuan perbulan. Kemudian saya ditawari teman bekerja di sekolah yang lebih jauh, dan saya harus bolak-balik naik angkot yang ongkosnya Rp. 500, ada anggaran transportasinya dari sekolah namun gajinya lebih kecil.

Ketika saya ditugaskan menjadi PNS di daerah yang jaraknya lebih dari 100 Km dari ibu kota Kabupaten, maka kendaraan yang harus saya naiki sekitar 5 kali. Mulai dari ojek, mobil angkot 3 kali, dan elf satu kali. Ongkos yang harus dibayar sekitar Rp. 100.000 untuk sekali pergi. Jadi bila pulang kampung dan kembali lagi ke tempat kerja, saya harus menyiapkan uang Rp. 200.000.  Makanya saya memutuskan untuk indekos di rumah sekitar sekolah. Saya biasanya pulang 2 kali sebulan, karena isteri saya hanya kuat tinggal di tempat tugas saya hanya setahun. Jadi saya mempunyai dua dapur, yaitu membiayai diri sendiri dan keluarga di tempat asal. 

Karena ingin dekat dengan isteri dan anak, saya mengajukan kepindahan ke sekolah yang lebih dekat ke rumah. Satu tahun kemudian pengajuan saya dikabulkan dan Jarak ke sekolah lebih dekat. Karena isteri bekerja di sekolah yang mengharuskan menggunakan ojek, maka untuk menghemat, saya membeli sepeda motor seken. Jadi rutinitas saya adalah mengantar isteri yang arahnya bertolak belakang dengan arah ke sekolah saya. Pulangnya saya menjemput isteri dari sekolahnya. Dengan menggunakan motor, saya bisa menghemat rupiah karena bila membeli 1 liter bensin (premium), saya bisa gunakan sampai tiga hari. Kecuali kalau ada keperluan lain, maka konsumsi bensin bisa lebih. Harga perliternya dibawah Rp. 10.000. 

Tidak saya rencanakan, saya ditugaskan ke tempat yang jaraknya bila diukur pakai google map kurang lebih 23 KM sekali pergi. Karena dengan motor dan memakai jalan pintas, maka bisa ditempuh satu jam. Harga bensin sudah jarang yang diliter, tapi dijual per harganya. Saya biasa membeli bensin Rp. 10.000. dan bisa saya pakai pergi pulang plus jemput isteri. Besoknya bila akan pergi ke sekolah lagi, saya harus membeli bensin lagi. Lama kelamaan, dengan bensin dengan harga segitu semakin berkurang saja daya tempuhnya. Mungkin harganya naik. Lalu kebetulan di daerah tempat bertugas, ada SPBU. Dan saya coba untuk mengisi penuh tengki nya, ternyata saya bisa menggunakan sampai dua hari lebih. Padahal saya mengisi sampai penuh tengki motor itu harganya sekitar 15 ribuan. Jadi lebih hemat dari pada membeli  bensin eceran.

Hanya saja bila membeli bensin di SPBU, sering harus ngantri, apalagi bila membeli pertalite. Makanya membeli bensin di SPBU biasanya pulang bekerja saja, karena bila waktu berangkat bisa mengakibatkan saya kesiangan. Dengan adanya kenaikan pertamax, maka antrian motor yang mengisi bensin pertalite semakin panjang, sedangkan yang mengisi pertamax semakin sedikit. Kadang-kadang saya juga membeli pertamax bila kondisi antrian pertalite terlalu panjang atau pertalite kosong karena masih diperjalanan.

Memakai kendaraan motor mungkin cara yang paling efektif dan efisien, karena tidak ada kendaraan umum yang langsung ke tempat tugas. Ada juga kendaraan umum, namun jaraknya sangat jauh dan memutar. Sehingga mahal diongkos dan waktu yang lama. 

Sebagai aparatur sipil Negara, mau tidak mau kita melaksanakan tugas walau jauh dari tempat kediaman kita. Karena itu adalah komitmen kita sejak awal. Siap ditempatkan di mana saja. Tapi semoga tempat bertugas yang kita laksanakan tidak terlalu jauh dari keluarga.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun