BANYUWANGI – Puluhan warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo, antusias mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik yang digelar rutin setiap bulan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan edisi bulan Juli ini dilaksanakan pada Rabu, 9 Juli 2025, dan bertempat di salah satu rumah warga yang menjadi lokasi bergiliran sejak program ini dimulai pada 2012.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri dari Dinas Pertanian dan Pangan, yakni Pak Doodik Anggriawan, yang secara langsung mendemonstrasikan cara membuat pupuk organik dengan metode fermentasi alami. Prosesnya cukup sederhana: mencampurkan 3 kg buah segar, 10 liter air, dan sedikit gula merah atau tetes tebu, lalu ditutup rapat dan didiamkan selama tiga bulan di suhu ruang.
“Metode ini bukan hanya mudah diterapkan, tapi juga menjadi solusi nyata untuk menjaga kelestarian tanah dan mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia,” ujar Pak Doodik saat sesi praktik berlangsung.
Sebanyak lebih dari 20 petani mengikuti kegiatan ini. Suasana tampak hidup karena para peserta aktif bertanya, tidak hanya soal proses fermentasi, tetapi juga terkait manfaat dan teknik penerapan pupuk pada berbagai jenis tanaman.
Pupuk organik hasil fermentasi ini diketahui sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tanaman. Selain mencegah serangan hama dan virus, penggunaannya juga membuat tanaman lebih tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem. Petani di Kendalrejo sendiri sudah menerapkannya untuk tanaman seperti padi, buah naga, kelengkeng, hingga jeruk.
Kepala Desa Kendalrejo yang turut hadir menyampaikan harapannya agar warga terus semangat mengikuti pelatihan seperti ini. “Kami berharap kegiatan ini rutin diikuti, supaya petani bisa saling berbagi praktik terbaik dan terus meningkatkan hasil pertanian yang ramah lingkungan.”
Kelompok KKN BBK6 dari universitas yang bertugas di desa tersebut juga ikut serta dalam kegiatan ini. Salah satu peserta menyebut bahwa kekompakan dan semangat belajar warga merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap keberlangsungan tanah Kendalrejo agar tetap subur dan asri.
Pelatihan seperti ini menunjukkan bahwa inovasi tak selalu datang dari teknologi tinggi—tapi juga dari kesadaran kolektif, pengetahuan praktis, dan kemauan untuk belajar bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI