Mohon tunggu...
Dian Farida Ismyama
Dian Farida Ismyama Mohon Tunggu... Apoteker - Ibu 3 anak, Pharmacist, Parenting and Lifestyle Blogger

Ibu 2 anak, Pharmacist, Parenting and Lifestyle Blogger di www.ismyama.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

7 Hal yang Dapat Bunda Lakukan untuk Meningkatkan Produksi ASI

7 Februari 2016   15:51 Diperbarui: 7 Februari 2016   16:12 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyusui memanglah proses alamiah setiap mamalia termasuk manusia.

Sebuah insting yang diberikan kepada ibu untuk memberi makan anak-anaknya setelah dilahirkan di dunia. ASI sendiri memiliki banyak manfaat dan kelebihan dibanding susu lainnya. Dengan segala hal positif tentang ASI dan menyusui, pasti semua ibu ingin memberikan ASI pada anaknya. Tapi terkadang menyusui tidak semudah teori. Banyak perempuan yang tidak dapat memberikan asi ekslusif kepada buah hatinya. Sayang 99% penyebabnya adalah ketidaktahuan atau kurangnya ilmu terhadap ASI dan menyusui.

Menurut Menteri Kesehatan RI pada saat peringatan Pekan ASI Sedunia (PAS) 2015 di Jakarta kemarin, capaian ASI ekslusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan oleh MDG's, yaitu seharusnya 80%. Sementara di Indonesia, berdasarkan laporan SDKI tahun 2012, pencapaian ASI ekslusifnya baru 42%. Sedangkan berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan provinsi tahun 2013, cakupan pemberian ASI 0-6 bulan hanyalah 54,3% (Pusdatin, 2015). Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif di Indonesia adalah belum semua tempat kerja menyediakan ruang ASI.

Oleh karena itu, tema global Pekan ASI Sedunia tahun 2015 sendiri adalah Breastfeeding and Work, Lets make it work sedangkan tema nasional adalah Mari Dukung Menyusui di Tempat Kerja.

Pemerintah sendiri telah mengeluarkan peraturan guna mendukung ASI ekslusif bagi ibu bekerja, antara lain dengan diterbitkannya UU Kesehatan No.39/2009 pasal 128, UU Ketenagakerjaan No. 13/2009 pasal 83, Peraturan Pemerintah No 33/2012 tentang pemberian ASI Eksklusif dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu.

Bagaimana dengan Bunda sendiri? Selain dukungan pemerintah, tentunya Bunda juga perlu mengetahui hal-hal apa saja yang dapat meningkatkan produksi ASI, bukan? Sehingga Bunda lebih percaya diri dalam memberikan ASI ekslusif.

Kita simak yuk, hal apa saja yang dapat Bunda lakukan agar ASI meningkat produksinya.

1. Mindset Positif

Kunci keberhasilan menyusui yang utama adalah pikiran positif Bunda. Sejak awal kehamilan, tanamkan pada diri sendiri bahwa Bunda akan sukses menyusui buah hati. Bila Bunda percaya pada diri sendiri, maka ASI pun akan deras mengalir. Jangan lupa bekali diri dengan berbagai ilmu mengenai ASI dan menyusui.

2. Massage payudara

Salah satu cara melancarkan produksi ASI adalah dengan merangsnag payudara. Pijatan di payudara sebelum dan sesudah menyusui/pumping membuat otot-otot di sekitar payudara menjadi lebih rileks sehingga mengurangi hambatan dalam pengeluaran ASI. Kadang, ketegangan otot payudara membuat aliran ASI menjadi mrungkel (tidak lancar) sehingga perlu dilakukan relaksasi. Bunda bisa melakukan sendiri di rumah, atau datang ke layanan breast care di beberapa rumah sakit.

3. Pijat oksitosin/pijat laktasi

Oksitosin diketahui sebagai hormon yang membuka gudang ASI. Hormon kebahagiaan ini merupakan salah satu hormon (selain prolaktin) yang berperan penting dalam proses menyusui. Dalam tubuh manusia, diketahui ada titik-titik tertentu yang dapat meningkatkan produksi oksitosin. Prinsipnya adalah membuat Bunda menjadi rileks, sehingga badan pegal dan lelah pun hilang, digantikan dengan perasaan lebih bugar dan lebih siap dalam memberikan ASI ekslusif.

4. Minum minimal 15 gelas/hari

Kalau yang ini kata dokter anak saya nih. Sebenarnya tujuan utama Bunda harus minum banyak adalah agar Bunda tidak mengalami dehidrasi karena menyusui. Ketika menyusui nutrisi-nutrisi termasuk cairan dalam tubuh Bunda diserap oleh payudara dan diberikan dalam bentuk ASI pada buah hati. Hal ini dapat menyebabkan Bunda menjadi kehausan, hingga bibir/tenggorokan menjadi kering bila tidak diganti dengan minum dalam jumlah yang cukup. Benar bahwa Bunda bebas minum apa saja, tetapi alangkah baiknya minumanpun lebih kepada yang bergizi seperti jus buah/sayur, sari kacang hijau, susu, dibanding minuman berkafein seperti teh dan kopi. Sodapun kalau bisa dihindari ya Bunda.

5. Lebih sering menyusui/pumping

Produksi ASI dipengaruhi oleh demand/permintaan. Permintaan yang dimaksud adalah seberapa banyak bayi membutuhkan ASI. Tentunya ditandai dengan seberapa sering bayi menyusu, atau seberapa sering Bunda memompa ASI. Semakin sering, maka otak akan mengolah informasi bahwa tubuh perlu memproduksi lebih banyak ASI. Jadi, Bunda jangan takut untuk menyusui/memompa lebih sering daripada biasanya ya 

6. Makan lebih banyak dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun