Cerita pagi...
By. Ismuziani Ita
Matahari pagi masih malu malu menampakkan sinarnya, kutatap sinar sang surya berwarna kuning bercampur merah, tak bisa ku deskripsikan ini warna apa. Aku masih terpaku di pematang sawah, tak tahu harus berbuat apa. Ku raih ponsel dari kantong gamis ku, seketika juga ponselnya berbunyi memecahkan kesunyian di tengah sawah, nama ummi muncul memanggilku. Ah.. Pikir hatiku baru saja aku hendak mencoba menelpon ummi, ummi sudah duluan menelpon ku.
"Assalamu'alaikum mi.. " Segera ku beri salam pada wanita yang sangat aku cintai, tak kan ku biarkan ummi menunggu lama suaraku menjawab telpon nya.
" Wa alaikum salam Laila "suara ummi di seberang sana, ummi pasti lagi di dapur sedang mempersiapkan sarapan untuk kami sekeluarga.
" Udah selesai sayang, yang ummi minta tolong tadi, kalau udah selesai segera kembali ke rumah ya " tambah ummi kemudian
" Hhhmm iya mi.. Tapi.. Laila lupa tadi ummi nyuruhnya apa " jawabku terbatas bata..
" Ya Allah anak ini, makanya tadi waktu ummi kasih tau di dengar, na aneuk inong saboh, meu sapeu hanjeut ta yu but, tanyoe cit yang hek "  keluar lah kata kata dari mulut ummi bak air terjun mengalir begitu saja.
" Maaf ummi, tapi Laila ka tuwo" jawabku santai biar ummi tidak panik.
" Laila, kamu liat benih padi yang di semai di sawah kita, kira kira udah berapa centimeter panjang nya, udah itu aja, di kira kira aja, gak payah pakai rol untuk ngukur nya " kata ummi udah mulai bercanda
" hhmm iya mi, Laila udah ingat sekarang, tapi mi... " kataku kemudian..
" Tapi apa lagi laila, mau bilang lupa bawa rol untuk ngukur?, di kira kira aja ya sayang .. " suara ummi mulai tinggi sedikit