Mohon tunggu...
Alfathan Rahman
Alfathan Rahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, kompasiana kontributor

Full time Blogger Ismimalfathan www.ismimalfathan.wordpress.com, dan www.alfa27.com "Membangun bangsa dengan tulisan"

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Apa yang Membuat Nakagami Terjatuh?

27 Oktober 2020   11:24 Diperbarui: 27 Oktober 2020   19:31 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
motorsport.com | Takaaki Nakagami

Alcaniz GP, menyisakan sebuah kisah yang akan terus diingat di musim 2020 ini. Morbidelli menjadi juara dengan cara yang tak biasa. Di balik semua masalah yang dialami  Yamaha di Aragon, secara superior ia mampu menahan serangan dari Rins yang terus menguntitnya dari awal lomba. Kemenangan tersebut membawa sang murid The Doctor ini untuk menduduki posisi 5 besar klasemen dan masih memiliki kans untuk menjadi juara dunia...

Joan Mir, kembali memperlihatkan keajaiban konsistensi dalam dirinya untuk menahan segala ego dan tekanan yang mendera. Tak ada yang bisa membendung mental pembalap asal Spanyol ini untuk semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemuncak klasemen. Start dari posisi ke-12, sama sekali bukan masalah bagi dirinya untuk melewati 9 pembalap di depannya dan menempati podium ketiga. 

Namun pekan yang anti-klimaks justru dialami oleh Honda. Di saat mereka berhasil meraih hasil positif di sirkuit yang sama minggu lalu, pada akhirnya mereka 'zonk' di balapan kali ini. Alex Marquez harus terjatuh padahal ia telah berada di posisi keempat dan balapan menyisakan 7-8 lap lagi. Hasil tersebut gagal melengkapi pencapaian luar biasanya pada pekan lalu yang mampu finish di posisi kedua. Dan yang tak kalah tragisnya juga dialami Takaaki Nakagami.

Ia berhasil membuat sebuah keajaiban setelah mampu meraih pole position. Nakagami berhasil menjadi orang Jepang pertama yang berhasil start terdepan setelah 16 tahun lamanya. Sungguh luar biasa, dan penampilannya yang stabil sepanjang musim 2020 ini sudah cukup untuk menjadi dasar yang kuat untuk menempatkan ia sebagai kandidat juara dalam balapan. 

Nahas, ia terjatuh ketika balapan baru berjalan 5 tikungan saja. Alhasil, Taka gagal melanjutkan balapan dan menyisakan kekecewaan yang cukup mendalam. Apa yang sebenarnya terjadi pada Nakagami, padahal ia telah mengawali balapan dengan sangat baik di 4 tikungan awal???

Tekanan yang besar

Kita tahu bahwa pada balapan ini Nakagami berhasil meraih pole position pertamanya sejak ia debut di MotoGP pada tahun 2018. Ditambah lagi performa motor yang sudah sangat bersahabat dengan dirinya menjadikan ekspekstasi publik menjadi jauh lebih tinggi. Tentu di balik semua keuntungan maka akan ada kerugian yang mengiringi, dan itu dirasakan sendiri oleh Nakagami. 

Ia mengaku tak mampu mengendalikan tekanan yang sangat luar biasa sehingga membuatnya tidak fokus di awal-awal balapan (bahasa singkatnya grogi). Tentunya hal itu sangatlah wajar. Selama ini Nakagami berada di posisi normal tanpa adanya perhatian publik yang masif. Tiba-tiba dalam satu hari ia disorot oleh seluruh pasang mata dunia untuk melihat performanya saat balapan setelah meraih pole position. Bahkan tak sedikit yang berekspektasi bahwa ia akan memenangkan balapan.

Terkadang pujian adalah sebuah beban yang tersembunyi. Nakagami membutuhkan waktu untuk bisa mengendalikan hal itu. Nakagami mengaku bahwa ia sangat kecewa akan hal itu...

"Sangat disayangkan, hanya dengan satu kesalahan, menyebabkan kekecewaan yang besar. Sangat luar biasa menyenangkan bisa meraih pole position, namun di sisi lain merupakan tekanan yang sangat besar."

Merembet ke sisi teknis

Buah dari tekanan tersebut yang menyebabkan dirinya tidak fokus, merembet pula ke permasalahan teknis. Nakagami mengaku di samping ia grogi ia terlalu bernafsu untuk menahan laju dari Morbidelli. Ini pertama kalinya ia memimpin balapan dan harus dieksekusi sesempurna mungkin. Nakagami tidak akan membiarkan pembalap lain melewatinya...

Sayangnya langkah yang dilakukan oleh Nakagami bisa dikatakan keliru. Ia mengambil posisi sangat dalam di tikungan empat dan sedikit melebar saat akan memasuki tikungan lima. Sehingga Nakagami harus mengerem lebih keras dan agresif. Dikarenakan terlalu bernafsu, Nakagami lupa bahwa tangki bahan bakar masih penuh dan bobot motor masih berada dalam kondisi maksimal.

Ban depan gagal dalam menyeimbangkan pengereman juga bobot motor sehingga kehilangan traksinya. 

"Saya tahu bahwa Franco (Morbidelli) berada di balakang. Itulah mengapa saya harus menutup di tikungan 1,2,3 dan juga 4. Pada tikungan 4 saya berada terlalu dalam sehingga pada saat saya mengerem di tikungan 5, saya sedikit melebar. Ini adalah kesalahan yang sepele, saya tidak bisa mengontrol situasi tersebut, saya hanya berpikir bahwa saya bisa mengontrol kecepatan dan tekanan dalam pengereman, dan inilah yang terjadi."

Pengalaman adalah guru terbaik

Setiap manusia pasti melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya manusia adalah yang mau belajar dari kesalahannya. Ingat Nakagami baru pertama kali berada dalam posisi tersebut dan ia baru menyadari bahwa tekanan yang ia alami jauh lebih besar dari apa yang ia pikirkan. Seluruh pembalap besar telah melalui fase tersebut untuk bisa menjadi sukses di kemudian hari...

Rossi pernah terjatuh di balapan terakhir yang menentukan ia juara dunia (Valencia 2006). Marquez pernah terjatuh beberapa kali di akhir pekan balapan, Stoner pernah terjatuh ketika memimpin balapan, dan masih banyak kisah lainnya. Saya sendiri yakin, Nakagami berada di jalur yang benar untuk mencetak prestasi yang lebih prestisius. Sebagai satu-satunya pembalap Asia di kelas MotoGP musim 2020 ini, penampilan Nakagami sangatlah luar biasa. 

Jika ia mendapatkan kesempatan yang sama atau jauh lebih baik lagi, bukan tak mungkin cepat atau lambat ada pembalap Asia yang kembali berdiri kokoh di atas podium....

Sumber: 
crash.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun