Mohon tunggu...
PMM 01 PUJON KIDUL
PMM 01 PUJON KIDUL Mohon Tunggu... Mahasiswa

PMM adalah sebuah program pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa universitas muhammdiyah malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dorong UMKM Go Digital,Mahasiswa PMM Dampingi Pembuatan QRIS dan Google Maps

12 Agustus 2025   22:30 Diperbarui: 13 Agustus 2025   13:50 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PMM - KKN Berdampak 2025 UMM di Desa Wisata Pujon Kidul - Dokumentasi akhir bersama pemilik UMKM setelah pendampingan pendaftaran GMAPS & QRIS

Sumber: PMM - KKN Berdampak 2025 UMM di Desa Wisata Pujon Kidul – Pendampingan Pendaftaran GMaps dan pembuatan QRIS bersama pemilik UMKM
Sumber: PMM - KKN Berdampak 2025 UMM di Desa Wisata Pujon Kidul – Pendampingan Pendaftaran GMaps dan pembuatan QRIS bersama pemilik UMKM

Sumber: PMM - KKN Berdampak 2025 UMM di Desa Wisata Pujon Kidul - Dokumentasi akhir bersama pemilik UMKM setelah pendampingan pendaftaran GMAPS & QRIS
Sumber: PMM - KKN Berdampak 2025 UMM di Desa Wisata Pujon Kidul - Dokumentasi akhir bersama pemilik UMKM setelah pendampingan pendaftaran GMAPS & QRIS

Digitalisasi kini menjadi kebutuhan utama bagi pelaku usaha, tak terkecuali UMKM di kawasan pedesaan. Menjawab tantangan tersebut, pada Rabu, 6 Agustus 2025, mahasiswa PMM melaksanakan program pendampingan UMKM di Desa Pujon Kidul. Kegiatan ini fokus membantu pelaku usaha dalam pembuatan QRIS agar bisa menerima pembayaran non tunai, sekaligus mendaftarkan usaha mereka di Google Maps supaya lebih mudah ditemukan oleh pelanggan, khususnya wisatawan. Kehadiran usaha di Google Maps secara signifikan meningkatkan visibilitas, sementara QRIS memudahkan transaksi tanpa harus bergantung pada uang tunai.

Program pendampingan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, dimulai dari sosialisasi manfaat digitalisasi, pendataan pelaku UMKM, hingga proses pendaftaran Google Maps dan pembuatan QRIS. Pendampingan dilakukan langsung di lokasi usaha agar para pelaku UMKM mendapat pengalaman praktis dan arahan yang tepat sesuai kebutuhan. Selain itu, mereka juga dibekali keterampilan untuk mengelola informasi usaha secara mandiri, mulai dari memperbarui jam operasional, menanggapi ulasan pelanggan, hingga memahami cara kerja sistem pembayaran digital. Semua ini bertujuan menciptakan kemandirian digital yang berkelanjutan bagi UMKM.

Hasil positif dari program ini sudah mulai terasa di lapangan. Kini, usaha lokal lebih mudah ditemukan lewat Google Maps, dan proses transaksi menjadi jauh lebih cepat serta praktis berkat penggunaan QRIS. “Sekarang pelanggan tinggal cari di Maps dan bayar pakai QRIS, nggak ribet lagi,” ungkap salah satu pemilik usaha di Pujon Kidul. Kisah seperti ini membuktikan bahwa pendampingan digital bukan sekadar transfer pengetahuan teknis, melainkan juga membuka peluang baru bagi UMKM untuk berkembang. Di tengah tren digital yang terus berkembang, inisiatif seperti ini menjadi kunci agar UMKM di desa tetap relevan dan mampu bersaing, terutama di kawasan wisata yang terus tumbuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun