Mohon tunggu...
Isma Nuryani
Isma Nuryani Mohon Tunggu... Guru - Guru sekolah dasar di wilayah kabupaten Cilacap

Seorang guru sekaligus Ibu dari dua anak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mainan Jadul: Akankah Sawah-Sawahan Dapat Naik Daun seperti Latto-Latto?

17 Januari 2023   19:30 Diperbarui: 18 Januari 2023   02:35 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tek tek tek tek tek tek tek tek tek tek trek trek tek tek trek tek tek " begitulan alunan permainan jadul yang sedang naik daun, latto-latto namanya. Jujur saja, entah saya lupa atau memang tidak ada. 

Latto-Latto menurut saya adalah permainan yang baru. Bentuknya yang sederhana, dan harga yang cukup terjangkau. Latto-latto dibuat dengan bentuk bola yang beraneka warna menarik, dan ukuran beragam, menjadi idola dikalangan anak-anak. 

Bahkan ada beberapa orang tua yang bersyukur dengan naik daunnya latto-latto, intensitas waktu bermain HP berkurang. Akan tetapi tidak sedikit pula yang merasa terganggu dengan suaranya. Karena anak-anak tidak mengenal waktu memainkannya. 

Melihat permainan jadul ini langsung viral, saya pun berharap bukan hanya latto-latto saja yang bisa viral dikalangan anak-anak. Banyak sekali permainan anak-anak semasa kecil saya dahulu. 

Ada yang namanya congklak, permainan yang dulu saya buat dengan melubangi tanah kosong membentuk mainan congklak plastik yang sekarang ini beredar banyak dipasaran, diisi dengan batu-batu kecil dan dimainkan berdua bersama teman lebih ekonomis dan menyenangkan saat itu. Akan tetapi saya lebih suka memainkan "sawah-sawahan". 

Permainan "sawah-sawahan" hampir sama seperti congklak, hanya saja lubang tanahnya dibuat persegi. Ada yang ukuran 6x6, 8x8 dan 10x10 tergantung keinginan kita untuk membuatnya. Setiap lubang tanah akan di is batu kecil yang berisi sama banyak sesuai ukuran lubang yang dibuat.

Jika kita membuat lubang sebanyak 6x6 maka setiap lubang berisi 6 batu. Jika ukuran sawah dibuat lubang 8x8 maka isi setiap lubang 8 batu. Selain lubang sawah, kita juga membuat lumbung sawahnya di setiap sudut, untuk menyimpan hasil panen atau hasil jedor sawah lawan. 

Cara bermain hampir sama dengan congklak, bedanya adalah kita tidak mengisi lumbung sawah. Lumbung sawah diisi ketika kita bisa jedor sawah lawan. Kita akan mengelilingkan batu dari lubang satu ke lubang yang lain. ketika batu terakhir mengisi lubang yang berisi batu, maka kita harus mengelilingkan batu itu sampai habis. 

Jika batu terakhir di sawah yang kosong milik lawan maka kita tidak mendapatkan apa-apa. Akan tetapi jika batu terakhir di sawah yang kosong milik sendiri maka secara vertikal isi batu di setiap lubang itu adalah hasil panen kita, istilah lainnya adalah "jedor". Hasil jedor kita bisa disimpan di lumbung yang telah disiapkan. 

Jika isi sawah telah habis semua, permainan pertama telah selesai. Kemudian, kita isi ulang lubang-lubang sawah berdasarkan hasil panen, kita bisa mengadaikan sawah lawan jika hasil panen kita lebih dari kuota sawah. Dan lubang sawah yang di gadaikan pun tergantung pemiliknya mau yang mana sawah yang digadaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun