Bila membaca buku tersebut, tampaknya, stereotip dan prasangka yang dilekatkan pada Irshad bahwa ia penyebar paham lesbianisme hanyalah ketakutan-ketakutan yang tidak berdasar. Atau jangan-jangan iman kita terlalu lemah sehingga harus diprotek sedemikian kaku.
Bila tidak, kenapa kemungkinan untuk berdialog dengan pemikirannya ditutup. Apakah bangsa ini sudah benar benar berhenti berpikir?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!