Mohon tunggu...
Ishmah Hanifah
Ishmah Hanifah Mohon Tunggu... Dosen - Sekolah Vokasi Universitas Djuanda

Writing and Dreaming

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Sarjana Terapan dalam Bidang Bisnis Kuliner

23 Januari 2024   15:28 Diperbarui: 23 Januari 2024   15:59 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bisnis kuliner merupakan jenis usaha yang berfokus pada makanan termasuk proses produksi, penjualan dan distribusi produk makanan ke konsumen. Tren bisnis kuliner di Indonesia terus berkembang. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan usaha kuliner pada Juni 2022, bahwa sebanyak 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2020. Restoran dan rumah makan menyumbang sebanyak 71,65 %. Provinsi DKI Jakarta menduduki peringkat pertama dengan jumlah usaha kuliner terbanyak di Indonesia dengan total 5.159 pada tahun 2020.

Tren bisnis kuliner yang berkembang salah satunya adalah kembali ke makanan Indonesia yang paling banyak disukai Gen Z dan Milenial baik tradisional maupun fusion dengan negara Asia lainnya atau barat. Bisnis kuliner cake and bakery serta perkopian juga kian menjamur. Bisnis cake and bakery dapat dimulai dari dapur sendiri dengan memanfaatkan bahan bahan yang mudah didapatkan di supermarket ataupun pasar seperti tepung terigu, telur, gula, margarin, baking powder dan ragi. Bisnis kuliner lainnya yaitu bisnis kopi atau cafe yang menawarkan minuman kopi dengan varian dan cita rasa serta makanan ringan. Kopi merupakan salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi di dunia.

Memulai bisnis kuliner tentunya dengan persiapan yang matang diantaranya : 1) Memilih konsep dan menu kuliner, pilih konsep yang sesuai dengan minat dan keahlian serta lakukan analisa tren kuliner dan selera pasar; 2) Membuat rencana bisnis dan anggaran yang terperinci seperti peralatan, bahan baku, sewa tempat usaha dan lain lain; 3) Tentukan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau; 4) Kembangkan branding dan pemasaran salah satunya pemanfaatan media social dan website resmi usaha kuliner; 5) Melakukan soft launching yaitu uji coba makanan kepada konsumen; dan 6) Melakukan grand opening yang menarik perhatian konsumen.

Sebelum memulai bisnis juga diperlukan wawasan dan maklumat awal agar diharapkan bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar salah satunya dengan mengikuti studi bisnis di bidang jasa makanan. Terdapat beberapa universitas yang telah membuka sekolah sarjana terapan dalam bidang bisnis jasa makanan. Salah satunya adalah Universitas Djuanda yang terletak di Bogor.

Sarjana terapan dikenal sebagai program Diploma 4 (D4) adalah program Pendidikan tinggi yang berorientasi pada penerapan ilmu dengan tujuan utama menyiapkan lulusannya agar mempunyai kompetensi yang mumpuni. Namun komposisi perkuliahannya berbeda dengan program Strata 1 (S1), dimana program D4 akan fokus pada praktek. Lulusan sarjana terapan bisnis jasa makanan diharapkan menguasai prinsip dan sistem industri bisnis serta unggul dalam kompetensi kewirausahaan pangan dan kuliner secara umum, kelompok khusus, nusantara maupun internasional dengan standar aman, bergizi dan halal.

Sekolah Vokasi Universitas Djuanda (UNIDA) kini telah resmi membuka program studi Sarjana Terapan (D4) Bisnis Jasa Makanan. Pembukaan prodi ini sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 277/D/OT/2023 yang diserahkan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat-Banten, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU pada Jum'at, 10 November 2023 di Gedung LLDIKTI Wilayah IV, Bandung. Setelah diterimanya SK tersebut maka pada tahun akademik 2024/2025 Sekolah Vokasi Program Studi Bisnis Jasa Makanan telah resmi dapat menerima mahasiswa baru.

Program studi ini didukung oleh dosen dan instruktur chef yang berpengalaman dan memiliki mitra kerja sama seperti restoran, catering, hotel, dan produsen produk pangan lainnya sebagai bekal mahasiswa menimba ilmu dan magang untuk memperkaya pengalaman sebelum menjalankan bisnis kuliner yang sebenarnya.

Program studi ini dibuka secara resmi dengan melaksanakan kegiatan Happy Cooking Family yang bekerjasama dengan Aliansi Kuliner (Kul-Ind). Adapun kegiatan terdiri dari demo masak pastry berupa cookies dan donat berbahan dasar sorgum dan rempah serta lomba menghias toping pastry. Kegiatan happy cooking juga menyediakan bazar dari UMK Bogor. Acara ini juga dihadiri Tim Kul-Ind, Perwakilan UMKM Ciawi, perwakilan Asosiasi Sorgum Indonesia, dan perwakilan sponsor utama dari PT Jaya Fermex.

Adapun mata kuliah unggulan yang akan dipelajari oleh calon mahasiswa Bisnis Jasa Makanan yaitu Manajemen Keuangan dan Pemasaran Bisnis, Operasional Kopi, Rempah, dan Produk Minuman Lain, Operasional Coklat dan Convectionary, Keamanan Pangan, Sistem Jaminan Halal, Operasional Patiseri, Manajemen Industri Jasa Boga, Pengemasan Pangan, Sensory Pangan dan mata kuliah lainnya. Selain itu, calon mahasiswa juga akan didukung oleh Sertifikasi Kompetensi Keamanan Pangan, Penjamah Makanan, Food Sensory Analyst dan sertifikasi kompetensi lainnya. Profil lulusan Bisnis Jasa Makanan bergelar S.Tr.Bns, selain menjadi pebisnis handal, juga dapat bekerja pada bidang industri kuliner lainnya seperti Assistant Executive Chef, Food and Beverage Executive Manager, Konsultan Resto dan Rumah Makan, dan Instruktur SMK Tata Boga.

Calon mahasiswa yang tertarik dengan program studi baru ini dapat mengunjungi dan mendaftar secara online pada website resmi Universitas Djuanda di https://unida.ac.id/pmb/.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun