Penilaian PIMNAS dan PKM Award: 23 - 28 November 2025
Tim dibekali dengan pemahaman bahwa seluruh proses harus berjalan sesuai timeline dan disertai dokumentasi yang lengkap. Mulai dari logbook kegiatan dan keuangan, bukti penggunaan dana operasional, perkembangan produk, hingga bentuk visualisasi alat atau karya yang dihasilkan. Semua ini akan menjadi komponen penting dalam proses evaluasi program.
Selain timeline, Bimtek juga membahas prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan yang taat asas. Dana PKM, misalnya, tidak boleh digunakan di luar ketentuan yang telah ditetapkan, dan minimal 80% dana harus benar-benar dimanfaatkan untuk pengembangan dan operasional produk. Dosen pembimbing diharapkan berperan aktif mengawasi jalannya kegiatan agar sesuai dengan arah pengembangan akademik dan etika riset.
Bagi Tim iSee sendiri, bimtek ini menjadi pengingat penting akan tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan PKM. Usai kegiatan, tim segera melakukan koordinasi internal dan bersama dosen pembimbing untuk menyusun ulang skema kerja agar lebih efektif dan terarah. Beberapa penyesuaian juga dilakukan pada desain produk agar lebih adaptif terhadap kebutuhan pengguna akhir, yaitu penyandang tunanetra.
"Bimbingan ini membuka wawasan kami terkait tanggung jawab menyeluruh, dari tahap pelaksanaan hingga akuntabilitas luaran. Kami jadi lebih siap dalam menjalankan program dan menjaga ritme kerja tim," ujar Tegar Deyustian, Anggota Tim iSee.
Tak hanya berfokus pada sisi teknis, bimtek juga memberikan pemahaman tentang esensi PKM sebagai program pengembangan mahasiswa secara utuh. Dalam salah satu sesi, pemateri dari Ditjen Dikti menyampaikan:Â
"Kekuatan PKM bukan hanya dari ide dan teknologi, tapi dari kekompakan tim, disiplin pelaksanaan, dan tanggung jawab terhadap luaran yang dihasilkan. Mahasiswa harus mampu mengelola kreativitasnya menjadi karya yang terukur, fungsional, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat."
Pesan ini memberikan penguatan pada arah program yang dijalankan Tim iSee. Sebab, di balik perangkat dan algoritma yang di bangun, terdapat niat besar untuk menciptakan aksesibilitas yang lebih inklusif bagi kelompok rentan seperti penyandang tunanetra.
Dengan dukungan penuh dari institusi dan dosen pembimbing, serta semangat kolaboratif antar tim, Tim iSee kini melangkah lebih mantap dalam pelaksanaan program PKM-KI 2025. Mereka menargetkan tidak hanya menghasilkan produk inovatif, tetapi juga tampil sebagai representasi kualitas mahasiswa Universitas Negeri Malang dalam ajang kompetisi nasional paling bergengsi PIMNAS 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI