Mohon tunggu...
Alexander Isaac Djunaidi
Alexander Isaac Djunaidi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Selamat datang ke halaman saya, silahkan menikmati karya-karya saya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengaruh Inflasi terhadap Saham Dunia

19 Mei 2024   18:16 Diperbarui: 20 Mei 2024   20:39 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://umsu.ac.id/berita/saham-pasar-keuangan-pengertian-keuntungan-dan-resiko/

Pengenalan

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Fenomena ini mempengaruhi berbagai aspek perekonomian, termasuk pasar saham. Meningkatnya inflasi dapat mengubah dinamika pasar saham melalui berbagai mekanisme seperti perubahan kebijakan moneter, peningkatan biaya menjalankan bisnis, dan perubahan perilaku investor.

 
Kebijakan Moneter dan Suku Bunga

Salah satu dampak utama inflasi terhadap pasar saham adalah kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral. Ketika inflasi meningkat, bank sentral cenderung menaikkan suku bunga untuk mengendalikan kenaikan inflasi. Kenaikan suku bunga ini membuat saham kurang menarik dibandingkan instrumen keuangan lain yang lebih aman, seperti obligasi. Penelitian dari Federal Reserve Bank of St. Louis menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga sebesar 1% menyebabkan harga saham turun sekitar 8-12% dalam jangka pendek karena peningkatan biaya pinjaman dan penurunan ekspektasi keuntungan perusahaan.


Biaya Operasional Perusahaan

Inflasi juga meningkatkan biaya operasional perusahaan, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan transportasi. Kenaikan biaya ini dapat mengurangi margin keuntungan perusahaan jika mereka tidak mampu membebankan kenaikan biaya tersebut kepada konsumen. Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard Business Review pada tahun 2021 menemukan bahwa selama periode inflasi tinggi, perusahaan di sektor manufaktur mengalami penurunan margin keuntungan rata-rata sebesar 2 hingga 3%. Penurunan margin keuntungan ini dapat menyebabkan harga saham turun karena investor melihat prospek keuntungan di masa depan yang lebih rendah. Perubahan perilaku investor Perilaku investor juga berubah pada saat inflasi tinggi. 


Ketika inflasi meningkat, investor cenderung mencari aset yang dilindungi inflasi, seperti real estate dan komoditas, dibandingkan saham. Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan terhadap saham dan, akibatnya, penurunan harga saham. Sebuah studi di Journal of Financial Economics menemukan bahwa selama periode inflasi tinggi pada tahun 1970-an, pasar saham AS turun rata-rata 4% setiap tahunnya karena investor beralih ke aset yang dianggap lebih aman.

Pengaruh pada Industri Tertentu

Dampak inflasi terhadap saham juga bervariasi menurut industri. Industri yang memiliki kekuatan dalam menentukan harga, seperti energi dan kebutuhan pokok konsumen, cenderung lebih mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan margin keuntungan mereka selama periode inflasi tinggi.  Misalnya, laporan McKinsey & Company menemukan bahwa perusahaan energi mengalami kenaikan harga saham rata-rata sebesar 5% selama periode inflasi tinggi karena mereka mampu meneruskan kenaikan harga minyak dan gas kepada konsumen. Sebaliknya, sektor-sektor yang lebih sensitif terhadap biaya, seperti teknologi dan manufaktur, cenderung terkena dampak lebih parah akibat tingginya inflasi.


Data Empiris 

Data empiris menunjukkan adanya korelasi yang jelas antara inflasi dan kinerja pasar saham. Pada masa inflasi tinggi di Amerika Serikat pada akhir tahun 1970an dan awal tahun 1980an, indeks S&P 500 mengalami penurunan yang signifikan. Indeks ini mencatat penurunan tahunan rata-rata sebesar 2% antara tahun 1973 dan 1981, yang mana pada periode tersebut inflasi mencapai puncaknya di atas 13%. Sebaliknya, selama periode inflasi rendah dari tahun 2010 hingga 2020, indeks S&P 500 mencatat kenaikan tahunan rata-rata sebesar 10%, menunjukkan bahwa lingkungan inflasi yang rendah cenderung lebih menguntungkan bagi pasar saham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun