Mohon tunggu...
Irza ridhorahma
Irza ridhorahma Mohon Tunggu... Lainnya - _-_

13 07 2001

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kegagalan adalah Batu Loncatan untuk Sukses

10 April 2020   18:35 Diperbarui: 10 April 2020   18:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam pun tiba, dan waktu malam adalah waktu untuk belajar menggingat besok masih ada ujian nasional,dan siswa kebanyakan akan mencari tempat tenang untuk belajar termasuk zahra Yang biasanya belajar di bangku yang ada didepan kelas. Kalau biasanya zahra akan belajar bersama diaandra kali ini dia belajar sendiri tidak mengajak diandra, mungkin karena ia ingin sendiri.

Saat itu zahra sedang menatap ke atas tapi tidak ke langit melainkan ke atas atap dan tiba tiba diandra datang duduk di samping zahra. " za" tegur diandra " ohh dii ...emm maaf ya di aku tadi duluan , gak ngajak kamu"kata zahra "nanggis aja kali za, tau gak za kalau kita nanggis itu beban kita rasanya terangkat zaa...walaupun sedjkit dann disini gak ada orang juga kan" kata diandra Zahra hanya membalas dengan senyuman dan berkata" kamu kan tau di ,aku gak bisa nangis kalo depan orang" "Iya iya akuu tau kamu pasti akan lebih memilih nanti malam untuk nanggis depan tuhan"kata zahra.

Zahra sangat terluka dengan keluarnya pengguguman ini tapi ia pun tidak putus asa karena keyakinaanya pada tuhan lebih besar, dia yakin kalau tuhan pasti punya rencana tersendiri untuknya. Kedua jalur sudah berlalu, kali ini tersisa ujian tertulis dan yang terakhir adalah ujian mandiri.

TIba waktu perpulangan kelas 3 sma, seperti biasa sekolah zahra menyediakan tempat untuk siswa yang ingin mengikuti bimbel dari asrama tapi persyaratanya tidak boleh pulang dan garus meengukuti bimbel itu 1 bulan penuh. Jika saat itu banyak anak yang pulang dan memilih bimbel di orang lain maka zahra juga diandra lebih memilih untuk bimbel di asrama saja,jika saat sebelum pulang sat kamar di isi 20 anak maka sekarang hanya ada 10 orang di kamar karena banyak yang memilih untuk pulang. 1 bulan sudah zahra juga teman seperjuangannya mengikuti karantina bimbel yang hanya seberapa yang mengikuti. Dan setelah usai mengikuti bimbel juga test jalur masuk tertulis yang dilakukan zahra hanyalah menunggu dengan keaabaran dan keyakinan dan berdoa .

Tiba penguguman hasil ujian tertulis saat itu adalah saat yang meenentukan bagi kehidupan zahra menurutnya, karena kalau jalur ini dia tidak diterima maka zahra pun binggung harus melakukan apa karena untuk meneruskan ke jalur mandiri membutuhkan uang yang tidaklah sedikit dan fikiran itu yang membuat zahra takut akan semuanya.

Ternyata hasil penguguman ujian tertulis pun tudak menjawab semua doa doa zahra dan saat itu dia sangat sangatlah hancur,harus melakukan apa lagi " Ya tuhan aku tidak mengerti dengan apa yang engkau takdirkan kepadaku tuhan, aku tidak mengerti tuhan bagaimaana aku akan melajutkan perjuanganku untuk kuliah, apakah engkau menakdirkanku jalur mandiri tuhan? Bagaimana bisa orang tuaku hanya bekerja dipasar uang penghasilanya pun pas pasan untuk sehari harinya bagaimana bisa tuhan" kata zahra dalam hati Zahra terus berfikir harus melakukan apa lagi kali ini semua jalur sudah habis, tertinggal satu jalur yaitu mandiri .....dan zahra pun memutuskan untuk melanjutkan dan mendaftar jalur maandiri, dia berusaha sangat keras mulai dari membujuk orang tuanya agar direstui memilih jalur ini, lalu mendaftar langsung ke universitasnya yang mana itu berbeda daerah dan lumayan jauh. Zahra sudah memutuskan akan mendaftar jalur mandiri di univ yang ada di malang tentunya dia tidak akan sendiri...yaa ternyata nasib diandra pun tidak jauh berbeda denganya dia harus masih berjuang untuk mendapat bangku kuliah, mereka hanya berbekal tekad yang tinggi dan mereka juga berharap di sana akan ada orang baik pula yang ia temui.

Setelah melalui masa masa perjuangan itu akhirnya tiba waktu untuk penguguman paling akhir yaitu pengguguman ujian mandiri.saat itu percakapan diandra dan zahra hanya sebatas dari wa  saja karena keadaan sekarang masing masing sudah di rumah. " Ya tuhan kumohon hari ini adalah hari yang kutunggu tunggu , kumihon tuhan aku masih ingin menuntut ilmu, jika di pengugumaan ini pun aku tidak masuk maka aku sudah pasrah padamu tuhan , aku tau rencanamu itu akan selalu indah" gumam zahra dalam  hati.

Zahra bun perlahan lahan mencari namanya di penguguman jalur masuk itu dan tujhan meenjawab doa doanya , senyuman terukir di mulut zahra, kemudian bergegas memeluk ibunya karena kabar gembira ini, dan tak lupa zahra pun melihat apakah sahabatnya itu pun lulus atau tidak , dan memang mereka di takdirkan mengapai mimpi bersama dan ditakdirkan melanjutkan sekolah di tempat yang sama.

"Aku tahu tuhan engkau tidak akan mengecewakan hambamu yang benar benar tulus meminta padamu" gumam zahra dalam hati Tidak sampai situ saja , perjalanan zahra dia harus memikirkan langkah apa yang harus dia lakukan untuk membayar kuliah yang bisa di bilang cukup mahal untuk kalangan keluarga zahra, tenyata sebelum masa kuliah dimulai ada yang namanya program yang di khususkan untuk mereka yang keberatan dengan pembayaran dan uang saku, semacam beasiswa dan zahra berfikir munhkin ini jalan tuhan untuk doanya,dan pada akhirnya zahra pun mendapatkan beasiswa itu bahkan dia mendapatkan uang saku lebih untuknya menjalani hidup di daerah asing itu.

"Terima kasih tuhan, ternyata takdirku begitu indah dan akupun tidak menyesali aku sudah melewati perjuangan yang mungkin sedikit berat, tapi aku tau satu hal tuhan aku bisa lebih dekat denganmu di masa itu dan aku akan selalu berdoa agar aku tetap denganmu walau suka maupun duka" syukur zahra dalam hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun