Mohon tunggu...
Irwan Irwansyah
Irwan Irwansyah Mohon Tunggu... Professional Coach

Soft Skilled Trainer Motivator Professional Coach spesialisasi Career Coach, Business Coach and Corporate Coach

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengoptimalkan Penguatan Rupiah : Strategi Cerdas Investasi Saham Indonesia di Tengah Tren Global

12 Mei 2025   17:55 Diperbarui: 12 Mei 2025   17:55 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Rupiah menguat? Wah, mantap! Tapi kok harga cilok tetap aja naik terus, ya?"
Begitulah keluhan rakyat jelata yang selalu jeli melihat ketimpangan---di mana angka membaik, tapi dompet tetap ringkih.

Tapi tunggu dulu, di balik penguatan rupiah ini, terselip peluang emas bagi para investor saham. Asal jangan cuma bisa ngomel sambil rebahan, karena "sopo sing nandur, bakal ngundhuh" --- siapa yang menanam, dia yang akan memetik hasilnya.

Apa Untungnya Rupiah Menguat?

Ketika rupiah menguat terhadap dolar, biaya impor turun. Bagi perusahaan yang sering "belanja" dari luar negeri, ini ibarat mendapat diskon besar-besaran. Biaya produksi lebih ringan, laba pun berpotensi naik. Dan seperti biasa, kalau laba naik, saham bisa ikut semringah.

Rupiah yang stabil bahkan menguat juga bikin investor asing makin tertarik. Logikanya sederhana: siapa sih yang nggak suka tempat yang aman dan menjanjikan? Apalagi kalau bisa untung ganda dari saham dan selisih kurs. "Rego nggawa bagas, bathi nggawa slamet" --- harga membawa berkah, untung pun membawa selamat.

Sektor yang Patut Dilirik

Sektor-sektor yang diuntungkan oleh penguatan rupiah biasanya adalah sektor keuangan, konstruksi, dan energi---terutama yang banyak impor alat dan bahan. Ongkos lebih irit, proyek jalan terus, cuan pun potensial.

Namun ingat, "aja dumeh cilik, dipinggirke" --- jangan meremehkan yang kecil. Saham-saham berkapitalisasi kecil yang punya manajemen baik juga bisa jadi ladang emas jika dianalisis dengan benar. Jadi, jangan cuma lirik yang "besar-besar", tapi juga cari yang tersembunyi tapi prospektif.

Jangan Terjebak Euforia

Meski kondisi sedang mendukung, bukan berarti semua saham akan ikut "manggung". Saham-saham yang bergantung pada ekspor bisa justru terdampak negatif, karena barang mereka jadi lebih mahal di luar negeri.

Dalam kondisi seperti ini, "eling lan waspada" adalah kunci. Jangan beli saham hanya karena FOMO (takut ketinggalan). Pahami bisnisnya, cek laporan keuangannya, dan pastikan ada fundamental yang kuat. Jangan sampai ikut ramai-ramai beli, eh, malah nyangkut rame-rame.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun