Persalinan Halima menjadi momen yang menegangkan bagi tenaga medis di tempatnya bersalin. Dalam rangka menangani persalinan yang teramat langka ini, perlu 10 dokter dan 25 paramedis yang dikerahkan ke ruang operasi.
Kehadiran sembilan bayi ini cukup mengejutkan bagi Halima dan suami, yang dirasakan mereka sebagai berkah yang luar biasa.
"Tuhan memberi kami anak-anak ini. Tuhan yang memutuskan apa yang akan terjadi pada mereka. Saya tidak khawatir sama sekali. Ketika Yang Maha Kuasa melakukan sesuatu, Dia tahu alasannya," kata sang suami.Â
Melahirkan bayi kembar banyak, tentu banyak pula konsekuensinya. Kata orang banyak anak, banyak rezeki. Ya, siapa tahu, masing-masing anak akan membawa keberkahan dalam keluarga.
Rekor Halima tidak bertahan lama, karena kemudian seorang ibu asal Afrika, Gosiame Thamara Sithole memecahkan rekor baru dalam Guinness, dengan melahirkan bayi kembar sepuluh.
"Ada tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Saya bahagia. Saya emosional. Saya tidak bisa bicara banyak," kata suaminya, Teboho Tsotetsi.
Lebih mengejutkan lagi karena dari sepuluh bayi yang dilahirkan, lima bayi lahir melalui proses persalinan normal. Adapun lima bayi lain harus dilahirkan melalui proses operasi caesar.
Melahirkan itu sendiri, meskipun bukan melahirkan bayi kembar, sudah merupakan kebahagiaan bagi si ibu. Maka, bisa dibayangkan betapa bahagianya melahirkan bayi kembar yang sehat dan si ibu pun sehat.
Namun, tentu kerepotan orang tua yang punya bayi kembar banyak akan berlipat ganda sesuai dengan jumlah kembarnya. Termasuk pula berlipat gandanya uang yang harus dikeluarkan untuk keperluan bayi-bayi itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI