Lalu, saya juga sedikit sok tahu dengan mengatakan jangan-jangan sakit si ibu bukan karena beratnya beban pekerjaan. Namun, karena beratnya beban pikiran melihat perangai anaknya.
Pendapat saya yang keluar secara spontan itu, justru diakui oleh si ibu, bahwa beban pikiran yang menjadikannya sakit.
Maka, saya langsung menyarankan, bila nanti setelah beristirahat si ibu ingin bekerja lagi, bekerjalah dengan riang gembira.
Caranya, sambil bekerja lantunkanlah lagu-lagu kesayangan kita. Atau, kalau malas bernyanyi sendiri, putar sendiri lagu kesayangan itu dari aplikasi media sosial.
Adapun soal perangai anak, untuk sementara diabaikan saja. Nanti, pada waktu yang tepat, ajak anak berdiskusi untuk menggugah kesadarannya akan tanggung jawabnya di rumah.
Alhamdulillah, dengan menerapkan saran saya di atas, pekerjaan si ibu untuk beres-beres rumah dalam rangka menyambut lebaran tahun ini, bisa berjalan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H