Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bermodal Satu Juta Rupiah Sudah Bisa Buka Usaha Starling

28 September 2023   05:22 Diperbarui: 28 September 2023   05:26 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tampilan starling|dok. Kompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani

Tanpa bermaksud berpromosi, rasanya semua orang tahu gerai kopi yang sangat terkenal di seluruh dunia. Ya, betul, gerai kopi dimaksud adalah Starbucks.

Sayangnya, gerai kopi di atas jelas-jelas pangsa pasarnya menyasar masyarakat kelas menengah ke atas, karena memasang harga yang mahal.

Betapa tidak, untuk secangkir kopi yang termurah pun, harganya lebih mahal dari makan nasi Padang dengan lauk rendang plus sayur nangka.

Apalagi bila dibandingkan dengan makan di warung Tegal (Warteg), secangkir kopi Starbucks bisa untuk 3 kali makan di warteg.

Keberhasilan Starbucks yang berasal dari Amerika Serikat tersebut mendunia, secara langsung atau tidak langsung, telah mengubah budaya minum kopi.

Di Indonesia, minum kopi sebetulnya sudah jadi budaya banyak orang sejak zaman dahulu kala. Tapi, minum kopi tubruk ala orang kampung jelas bukan sesuatu yang bergengsi.

Nah, di berbagai kota, bermunculan kedai kopi bergaya modern ala Starbucks. Ada juga brand lokal yang berkembang pesat dengan sistem waralaba, seperti brand Kopi Kenangan.

Namun, bagi masyarakat kelas bawah, Kopi Kenangan pun sudah tergolong mahal, meskipun harganya di bawah Starbucks.

Lalu, apakah ada kopi yang ramah dengan kantong warga kebanyakan yang tinggal di kota, yang tak mau minum kopi tubruk ala orang desa? 

Untuk menjawab pertanyaan ini, akhirnya sejak beberapa tahun terakhir bermunculanlah usaha Starling (Starbucks keliling) yang menjajakan kopi secara berkeliling naik sepeda atu motor.

Tentu saja, sebutan Starling bukan berarti menjadi semacam perluasan usaha brand Starbucks, karena antara keduanya tak ada hubungan apa-apa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun