Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Raih Sehat Finansial, Berlebaran Tanpa Rasa Sesal

16 April 2023   04:50 Diperbarui: 16 April 2023   04:59 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Yogyakarta saat lebaran|dok. shutterstock.com, dimuat blog.reservasi.com

Dalam berlebaran, wajar saja apabila seseorang merayakannya dengan cara yang meriah. Maksudnya, dengan melakukan sesuatu yang sangat jarang dilakukan pada hari-hari biasa.

Apa saja contoh yang bisa memperjelas apa yang dimaksudkan dengan merayakan lebaran secara meriah? 

Pertama, mereka yang ingin penampilannya lebih oke dengan membeli pakaian baru. Tidak hanya baju, tentu juga alas kaki, gaya rambut, perhiasan, dan hal lain yang terkait dengan penampilan.

Kedua, mereka yang ingin menyediakan makanan yang enak yang di hari biasa jarang ada. Juga aneka kue lebaran, baik untuk para tamu maupun disantap sekeluarga sendiri.

Ketiga, mereka yang ingin berbagi kebahagiaan dengan sanak famili dan handai tolan, dengan berbagi angpao. Motifnya agar si pemberi dianggap sebagai orang yang sukses.

Keempat, mereka yang ingin rumahnya terlihat lebih mentereng. Makanya, sebelum lebaran perlu dicat ulang, atau ada bagian tertentu yang diganti atau diperbaiki.

Kelima, mereka yang ingin kendaraannya lebih kinclong karena mau dipakai bersilaturahmi, atau bahkan akan dibawa mudik ke kampung halaman

Keenam, mereka yang ingin mudik dengan tidak mempersoalkan biaya transportasi yang melangit, misalnya tarif pesawat terbang yang melonjak.

Ketujuh, mereka yang ingin berwisata ke tempat yang eksklusif, mungkin di hari lebaran kedua atau ketiga, dengan membawa banyak anggota keluarga atau sahabat.

Semua itu dianggap akan mendatangkan kebanggaan atau kepuasan pribadi. Makanya, mereka siap saja dengan kondisi yang macet di mana-mana, termasuk di kawasan wisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun