Kehidupan orang gajian memang ada plus minusnya. Plusnya ada kepastian bahwa setiap tanggal tertentu akan membawa uang ke rumah atau masuk ke rekening tabungan.Â
Sedangkan minusnya, Â uang yang diterima hanya segitu-gitu saja. Tak ada masalah kalau jumlahnya relatif besar.Â
Tapi, kalau jumlahnya hanya cukup untuk hidup sederhana selama 2 hingga 3 minggu, dan tak ada sumber penghasilan sampingan, jelas akan mengalami kesulitan pada tanggal tua.
Jangan heran, mereka yang mengalami seperti itu ada yang terpaksa berpuasa.Â
Kalaupun mereka dapat pinjaman dari kerabatnya, justru menambah beban baru, karena tidak jelas kapan akan mampu dikembalikannya.
Kalau kita membaca referensi tentang keuangan rumah taangga, ada banyak teori tentang cara mengelola uang yang baik.
Meskipun ada banyak teori, tapi sebetulnya mirip-mirip saja satu sama lain, yakni mencakup hal-hal di bawah ini.
Pertama, perlu membuat anggaran bulanan dengan format sederhana, berisi jumlah uang yang diterima dan jumlah pengeluaran yang wajib.
Pengeluaran yang wajib tersebut contohnya untuk makan sehari-hari, biaya transportasi dari rumah ke tempat bekerja dan sebaliknya, biaya sewa rumah, biaya listrik, pulsa telpon seluler, biaya pendidikan anak, dan sebagainya.
Kedua, alokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan, untuk asuransi kesehatan, untuk investasi, dan untuk dana darurat.
Ketiga, berdisiplin dalam berbelanja dengan tidak gampang tergiur membeli barang yang bukan kebutuhan pokok, apalagi hanya gara-gara ada diskon.