Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ganda Putri, Ganda Putra, dan Tunggal Putra, Kunci Kekuatan Indonesia di Piala Sudirman

26 September 2021   17:00 Diperbarui: 26 September 2021   17:37 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi penggemar bulutangkis, mulai hari ini (Minggu, 26/9/2021), tentu perhatiannya tertuju pada perhelatan Piala Sudirman, kejuaran bulutangkis beregu campuran yang dilakukan setiap 2 tahun.

Piala Sudirman memang unik, karena seolah-olah gabungan dari Piala Thomas dan Piala Uber. Piala Thomas adalah lambang supremasi bulutangkis beregu putra, dan Piala Uber untuk beregu putri.

Nah, kedua itu digabung dalam turnamen Piala Sudirman, dengan mempertandingkan lima nomor, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Sejarah kelahiran Piala Sudirman tidak terlepas dari peran Indonesia, karena nama Sudirman itu sendiri diambil dari Dick Sudirman, salah seorang pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Kiprah Dick Sudirman juga diakui untuk kemajuan bulutangkis dunia dan pernah menjadi Wakil Ketua Federasi Bulutangkis Internasional (IBF).

Demi menghormati jasa Sudirman tersebutlah, kejuaraan bulutangkis beregu campuran yang sebelumnya belum pernah ada, dinamakan Piala Sudirman.

Ironisnya, Indonesia baru sekali saja meraih Piala Sudirman yakni saat Piala Sudirman digelar untuk pertama kalinya. 

Ketika itu kebetulan Indonesia juga menjadi tuan rumah dan pertandingan dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 24-29 Mei 1989. 

Setelah itu, hanya China dan Korea Selatan yang mampu memboyong Piala Sudirman. China meraihnya 11 kali dan Korea Selatan 4 kali.

Bagaimanakah peluang Indonesia kali ini? Mampukah Indonesia mengulang prestasi 32 tahun lalu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun