Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sorot Mata Saat Presentasi, Jangan Melulu ke Arah Cewek Seksi

18 Juli 2021   16:56 Diperbarui: 18 Juli 2021   17:01 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur, saya tidak menghitung secara akurat, apakah tiga menit atau lima menit, tapi yang ingin saya sampaikan adalah betapa pentingnya apa yang dilakukan seorang penyaji saat mengawali sebuah presentasi.

Jadi, dari penampilan penyaji pada menit-menit awal, sebetulnya sudah bisa ditebak, apakah presentasinya akan sukses, dalam arti mendapat perhatian penuh oleh para partisipan. 

Atau, presentasinya akan menemui kegagalan, dalam arti para partisipan tidak tertarik mengikutinya. Indikasi kegagalan terlihat bila peserta banyak yang mengantuk, asyik dengan gawainya, atau berbisik-bisik dengan teman di sebelah.

Bahwa cara membuat presentasi dengan tampilan slide demi slide yang memikat, merupakan faktor penting, ini dapat dipahami. Tapi, bila gaya awal si penyaji tidak memikat, tampilan di layar bisa jadi akan sia-sia. 

Keduanya, bahan presentasi yang bagus dan "aksi panggung" yang juga bagus dari si penyaji, akan saling melengkapi kesuksesan presentasi. 

Bahkan, seandainya penyaji sangat menguasi materi presentasi, katakanlah ia seorang pakar, tapi gayanya seperti orang loyo, dengan suara yang datar tanpa ekspresi, akan dianggap sebagai sajian pengantar tidur oleh partisipan.

Tulisan ini lebih fokus pada sikap yang perlu dilakukan penyaji, bukan soal bahan presentasi, dan juga bukan soal tampilan slide-nya.

Basa-basi khas Indonesia sebagai salam pembuka, perlu dilakukan secara proporsional. Maksudnya tidak berlebihan dan juga tidak asal-asalan. 

Dalam acara presentasi yang lebih formal dan dihadiri para pejabat atau tokoh masyarakat, bahkan basa basi bisa jadi salah satu penentu juga.

Tokoh-tokoh penting harus diucapkan namanya satu persatu dengan terlebih dahulu menggunakan kata-kata: "yang terhormat bapak...., atau yang terhormat ibu.....". Jangan lupa mengucapkan jabatannya.

Setelah itu baru masuk ke materi, itupun di bagian awal harus mampu mencuri perhatian dengan tidak langsung mengumbar berbagai definisi ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun