Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Betapa Kaya Bahasa Sepak Bola, Tak Kalah dengan Politisi

28 Maret 2019   11:15 Diperbarui: 28 Maret 2019   20:09 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Komentator John Motson mengomentari Hereford v Wrexham di babak pertama Piala FA di Edgar Street. (Foto: Tom Jenkins/Guardian)

Hanya untuk mengatakan sebuah klub menang dengan skor relatif besar, pembawa acara siaran langsung pertandingan sepak bola di televisi dan diikuti oleh tulisan tentang itu di berbagai media, ada banyak pilihan kata yang bisa dipakai.

Kata yang paling bombastis dan bernuansa sadis adalah "membantai". Kata yang agak lucu adalah " mencukur gundul" bila klub yang kalah tidak mencetak satu gol pun. Memukul, menghajar, dan menggilas pun menghiasi halaman sepak bola di media cetak yang masih bertahan. Banyak media yang menyediakan beberapa halaman khusus untuk sepak bola dan menjadi daya tarik bagi pembaca.

Menjungkalkan, memperdaya, mengatasi, melumat, mempecundangi, membungkam, menekuk, melibas, menaklukkan, memepermalukan, entah apa lagi, juga relatif sering digunakan, tentu di samping istilah standar seperti memenangi atau mengalahkan.

Untuk hal serupa media di Malaysia lazim memakai istilah menewaskan. Tidak kalah kejamnya dengan kata membantai di atas. Namun arti tewas di Malaysia memang antara lain berarti kalah.

Banyak klub yang berjulukan harimau seperti Macan Kemayoran untuk Persija, Singo Edan untuk Arema Malang dan Maung Bandung buat Persib. Namun bila klub-klub ini menang, jarang dipakai istilah menerkam.


Justru kata-kata yang biasanya dipakai untuk bencana alam, sering muncul untuk menggambarkan gelombang serangan yang agresif dalam pertandingan sepak bola.

Maka jangan heran bila komentator mengatakan memorakporandakan, meluluhlantakkan, menghancurleburkan, mengkocarkacirkan, memborbardir, dan yang sejenis itu.

Gelombang serangan yang bagai air bah tersebut menciptakan kemelut di depan gawang. Tentu penggemar sepak bola sangat paham apa arti kemelut di sini. Dari kemelut demi kemelut bisa melahirkan hujan gol atau pesta gol.

Tapi bila tim yang diserang punya palang pintu yang kuat, benteng pertahanan yang kokoh, atau menerapkan sistem parkir bus dengan menumpuk banyak pemain memagari gawangnya, bisa membuat klub yang menyerang frustrasi. Atau bahkan kecolongan melalui serangan balik.

Nah, sepak bola yang enak ditonton biasanya banyak memperlihatkan umpan yang matang, kadang-kadang disebut juga umpan yang terukur atau umpan yang memanjakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun