Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gosip Selebriti, Makan Teman Lagi Hits

7 Februari 2019   20:56 Diperbarui: 7 Februari 2019   20:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. tribunnews.com

Sesekali Kompasiana menghadirkan tulisan gosip selebriti, boleh kan? Ini gara-gara tanpa sengaja saya menonton sebuah acara televisi tentang hal tersebut.

Itupun saya tidak bermaksud menjadikan kisah selebriti sebagai menu utama, hanya sekadar hidangan pembuka. Sedangkan tujuan saya lebih bersifat umum, yang mudah-mudahan relevan dengan pengalaman banyak orang.

"Makan Teman Lagi Hits" adalah kalimat dari Luna Maya, aktris papan atas Indonesia. Kalimat tersebut sebetulnya sudah menjadi konsumsi publik sejak November 2018 lalu, saat  sang artis menulis di akun media sosialnya. 

Tapi pada acara televisi yang saya tonton, Rabu pagi (6/2), hal itu diungkit lagi dalam konteks berita akan menikahnya artis papan atas lainnya, Syahrini dengan seorang anak konglomerat tanah air, Reino Barack.

Reino sendiri sebelum jadian sama Syahrini sudah membina hubungan dengan Luna Maya selama lima tahun, namun hubungan ini akhirnya kandas. Maka, curhat Luna Maya di atas bisa ditafsirkan sebagai tudingan pada Syahrini yang sampai hati "makan teman".

Nah hanya sebegitu saja dunia artis saya jadikan bahan tulisan ini, hanya untuk mengambil kata kuncinya "makan teman" tapi akan saya bawa pada kehidupan sehari-hari, bukan terbatas pada selebriti saja.

Saya punya teman, sebut saja namanya Wendi. Ia pernah hampir jadian dengan gadis bernama Evi. Karena sesuatu hal, mereka tidak berjodoh. 

Setelah itu, Neni yang sebetulnya teman dekat Evi, mengetahui bahwa Wendi lagi "kosong" mencoba memberi sinyal untuk mengisi hati Wendi. Usaha Neni membuahkan hasil yang berlanjut ke pelaminan.

Hubungan pertemanan Evi dan Neni memang awalnya agak terganggu. Tapi setelah Neni menemukan jodohnya, hubungan mereka kembali pulih.

Ada lagi teman saya bernama Lukman yang hubungan asmaranya dengan Desi harus putus karena tidak mendapat restu orang tua Desi. 

Lukman yang pada dasarnya amat tulus mencintai gadis pujaannya itu, dengan kebesaran jiwa memperkenalkan temannya sendiri, Rahman, kepada Desi.

Alasan Lukman aktif mencarikan pendamping Desi semata-mata ingin memastikan Desi jatuh ke pelukan lelaki yang baik di matanya, yang karakternya telah diketahui Lukman.

Alhasil pasangan Desi dan Rahman pun menikah. Lukman menyusul 3 tahun kemudian setelah menemukan tambatan hati yang baru.

Sampai sekarang hubungan keluarga Lukman dan keluarga Rahman berlangsung baik-baik saja, meskipun mereka jarang bertemu.

Dari dua kisah teman saya di atas tidak muncul istilah "makan teman" karena ibarat permainan sepak bola, pemain pengganti masuk setelah pemain terdahulu keluar lapangan.

Beda halnya, bila ada seorang lelaki yang selalu berusaha merayu pacar sahabatnya sendiri, sampai akhirnya si gadis memutuskan pacarnya untuk beralih ke teman mantan pacarnya. Yang beginian bisa disebut makan teman.

Tapi sebetulnya makan teman itu sendiri sah-sah saja. Selama janur belum melengkung, apapun bisa terjadi. Bahkan kalau berpikir positif, makan teman sebetulnya bisa menguntungkan semua pihak. 

Bagi korban yang kehilangan kekasih, untung saja mengetahui ketidaksetiaan pasangannya sebelum menikah. Bayangkan betapa sakit hatinya bila itu berupa perceraian dari sebuah rumah tangga.

Sedangkan bagi pasangan yang menikah dengan pelaku "makan teman" tentu merasa beruntung karena tipe yang seperti itulah pilihannya yang tepat.

Yang terlarang adalah bila ada yang merebut suami atau istri orang lain. Meskipun istilah "merebut" juga perlu diselidiki dulu, jangan-jangan si suami atau si istri orang lain itu yang mengganggu duluan, ingin cari variasi.

Bagaimanapun juga, jangan coba-coba bermain api dengan suami atau istri orang, terlepas dari pihak mana yang mulai duluan mengambil inisiatif. 

Jadi kembali ke topik makan teman, ini hal yang lazim terjadi. Saya sering mendapati gara-gara sekarang lagi trend mengadakan reuni dengan teman sekolah atau teman kuliah.

Dari reuni tersebutlah saya terkaget-kaget mengetahui pasangan yang saat kuliah dulu selalu lengket kayak perangko, eh, ternyata masing-masing menikah dengan teman kuliah yang lain.

Maka menghadapi masalah memakan teman atau dimakan teman, jangan biarkan jadi sumber depresi. Bawa santai aja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun